Pakar: Pemda Jangan Hanya Tergantung Pusat Cegah dan Kendalikan Karhutla

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Pakar kebakaran hutan dan lahan Bambang Hero Sarjono mengingatkan pemerintah daerah untuk tidak selalu tergantung kepada pemerintah pusat dalam pencegahan dan pengendalian karhutla.

Menurutnya peran serta dari pemerintah provinsi maupun kabupaten harus ditingkatkan dan ditumbuhkembangkan dalam pencegahan maupun pengendalian Karhutla.

“Karena itu pemda wajib punya budget pengendalian karhutla yang layak, sesuai kondisi di daerah masing-masing,” kata Bambang yang juga Guru Besar Institus Pertanian Bogor (IPB) dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Pengendalian Karhutla Tahun 2021 dan Antisipasi
Karhutla Tahun 2022, yang digelar secara hybrid.

Dia mengakui terkait anggaran
kadang ada daerah anggaran
penangananan karhutlanua masih minim. “Selain itu ada juga yang mengatakan usulan
pemerintah untuk Karhutla ditolak DPRD. Nah hal seperti ini seharusnya lebih diperhatikan,” ujarnya.

Bambang juga menekankan, monitoring karhutla harus terus berlanjut dengan aksi lain. Perlu ketegasan dalam pengendalian karhutla bagi pihak-pihak yang bertanggung jawab.

“Temuan kami di lapangan, terkadang ada pihak yang mengaku komitmen dalam
mengantisipasi karhutla. Tapi ditanya teknik penanganan di lapangan malah tak tahu. Jadi jangan sampai komitmen itu hanya ucapan saja. Tapi tidak disertai aksi yang tegas di lapangan,” tuturnya.

Bambang menilai terkait upaya pencegahan dan penanganan karhutla yang dilakukan KLHK dari apa yang pernah dilihatnya sudah ada upaya perbaikan. “Tapi upaya peningkatan tetap harus dilaksanakan. Karena penanganan karhutla tanggung jawab besama dan menyangkut nama baik Indonesia di mata internasional,” tuturnya.

Dia pun menegaskan suka tidak suka, mau tidak mau karhutla menjadi musuh bersama karena
mengganggu hak konstitusi warga negara.

Dalam rakor, Bambang juga memberi masukan berharga. Diantaranya meskipun luas lahan yang terbakar terjadi pengurangan, namun semua
pihak terkait tetap harus memperhatikan sektor lain yang tak kalah penting. Yakni terkait dengan emisi gas karbon.

“Ada daerah yang luas kebakarannya rendah, tapi emisinya tinggi. Ini juga harus menjadi perhatian serius bagi kita bersama, karena dampaknya terhadap lingkungan cukup besar,” ujarnya.(muj)