JAKARTA (Independensi.com) – Jaksa Agung Burhanuddin mengungkapkan jajarannya baik di Kejaksaan Agung maupun Kejaksaan di daerah sepanjang tahun 2021 telah mengeksekusi 935 terpidana tindak pidana korupsi.
Selain itu, kata Jaksa Agung, jajarannya juga menangani sebanyak 1.852 perkara tindak pidana korupsi maupun tindak pidana pencucian uang atau TPPU.
“Dari perkara korupsi dan TPPU yang ditangani dan berhasil diungkap antara lain menyangkut mega skandal korupsi PT Asuransi Jiwasraya dan PT Asabri,” tutur Jaksa Agung dari ruang kerjanya di Gedung Menara Kartika Adhyaksa, Kejaksaan Agung, Jumat (13/12) dalam refleksi akhir tahun 2021.
Oleh karena itu dia memberi apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erik Tohir atas kontribusi dan kerja samanya. “Sehingga Kejaksaan dapat mengungkap secara tuntas kedua mega skandal tersebut,” ujarnya.
Jaksa Agung menyebutkan juga sepanjang tahun 2021 jajarannya berhasil menyelamatkan Keuangan negara dari perkara korupsi sebesar Rp21,2 triliun dan 763.080 dolar AS serta 32.900 dolar Singapura.
Selain itu, kata Jaksa Agung, dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp415,6 miliar. Terdiri dari pendapatan uang sitaan atau rampasan sebesar Rp185,4 miliar, uang pengganti sebesar Rp145,1 miliar dan hasil lelang sebesar Rp46,8 miliar serta denda sebesar Rp38,1 miliar.
Sementara, kata Jaksa Agung, bidang lain yaitu bidang Perdata dan Tata Usaha Negara atau Datun juga berhasil menyelamatkan keuangan negara sebesar Rp421,4 miliar serta memulihkan keuangan negara sebesar Rp3,5 triliun.
Pencapaian lain yaitu penanganan dan penyelesaian perkara perdata sebanyak 60 kegiatan, perkara Tata Usaha Negara (TUN) sebanyak 47 kegiatan, perkara Pertimbangan Hukum sebanyak 154 kegiatan, Bantuan Hukum sebanyak 7.112 kegiatan.
Selain itu kegiatan Penegakan Hukum sebanyak 20 kegiatan, Pertimbangan Hukum sebanyak 2.925 kegiatan dan Tindakan Hukum Lain 101 kegiatan serta Pelayanan hukum 1.851 kegiatan.(muj)