Rico Sia Bantu Ventilator untuk RSUD Fakfak
Rico Sia Bantu Ventilator untuk RSUD Fakfak. (ist)

Rico Sia Bantu Ventilator untuk RSUD Fakfak

Loading

FAKFAK (Independensi.com) – Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Rico Sia menyumbang satu unit ventilator untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

 

Bantuan ventilator tersebut merupakan hasil kerja sama Rico Sia dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Ventilator diserahkan dua Tenaga Ahli (TA) Rico Sia, Semarga Kebibe dan Emi Sonia Fransiska. Bantuan itu diterima langsung Direktur RSUD Fakfak dr Karyani Kastella, di Fakfak, Papua Barat, Sabtu (26/2).

 

Dalam keterangannya Rico mengatakan, RSUD harus mempunyai perlengkapan medis yang memadai, apalagi RSUD yang jauh dari ibukota yang di sana relatif lebih mudah mendapatkan fasilitas kesehatan.

 

“Ini di Fakfak, Papua Barat, yang relatif agak sulit untuk mendapatkan peralatan kesehatan modern. Maka ketika saya memiliki kesempatan untuk bisa memberi bantuan alat kesehatan, RSUD Fakfak menjadi tujuan saya dalam membantu,” ungkap Rico Sia.

 

Legislator NasDem dari Dapil Papua Barat itupun berharap, ventilator tersebut bisa membantu RSUD Fakfak dalam menjalankan fungsinya dengan lebih baik.

 

Karyani Kastella mengaku bahagia sekaligus terharu dengan bantuan yang diberikan Rico Sia.

 

“Sebagai pimpinan rumah sakit, saya sangat berterima kasih kepada Bapak Rico Sia, juga Partai NasDem yang sudah menyumbangkan ventilator ini. Bapak Rico mengerti apa yang kami di RSUD butuhkan,” ujarnya dengan mata berkaca kaca.

 

Ia mengatakan, selama pandemi Covid-19, RSUD Fakfak belum pernah mendapatkan bantuan ventilator.

 

“Bantuan ini adalah hal yang sangat besar bagi kami. Semoga dengan bantuan ini, akan menjadi inspirasi untuk semua, turut memikirkan kesulitan tenaga medis dalam menghadapi, mengatasi para pasien baik itu pasien covid maupun pasien umum lainnya. Terima kasih bapak Rico Sia. Semoga bapak selalu sehat agar dapat mendengar dan memperjuangkan suara kami para medis di Papua Barat,” pungkasnya.