10 Adat Budaya dan Tradisi Unik Orang Medan yang Jarang Diketahui

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Jalan-jalan ke suatu daerah di Indonesia, selain menikmati tempat wisata dan juga kulinernya, tak lengkap rasanya jika tidak menambah pengetahuan dengan adat, budaya, dan tradisi unik dari daerah tersebut. Misalnya saja saat ke Medan. Ada 10 adat, budaya, dan tradisi unik yang jarang diketahui, namun bisa Anda explore. Selain menambah wawasan, keunikannya dijamin membuat Anda semakin bangga menjadi rakyat Indonesia.

Anda berencana ke Medan dalam waktu dekat? Cek saja Traveloka. Maskapai penerbangan Lion Air dan Wings Air di Traveloka akan siap mengantarkan Anda ke sana. Berikut ini 10 adat, budaya, dan tradisi unik orang Medan yang jarang diketahui tersebut.

 

1. Mandi Balimo

Melakukan ritual mandi bersama sebelum memasuki bulan suci Ramadan tidak hanya dilakukan oleh orang-orang Jawa saja. Orang Medan juga banyak yang melakukannya. Namanya Mandi Balimo. Sebuah tradisi umat Islam di Medan yang mandi dengan menggunakan air khusus. Yakni air yang sudah ditambahkan rempah-rempah. Misalnya saja ditambahkan air perasan buah jeruk purut.

Maknanya sama dengan mandi yang dilakukan oleh suku lain di tanah air saat akan memasuki bulan suci Ramadan. Yaitu membersihkan tubuh dari berbagai kotoran, dan menyiapkan diri dan hati untuk beribadah di bulan suci Ramadan.

 

2. Membagikan Bubur Pedas

Tradisi yang satu ini konon sudah dilakukan sejak lama. Membagikan bubur pedas. Sama halnya dengan mandi balimo, tradisi ini juga dilakukan untuk menyambut bulan Suci Ramadan. Tentunya, hal ini dilakukan oleh orang muslim yang ada di Medan. Dan biasanya, tempat pelaksanaan tradisi bagi-bagi bubur pedas ini dilakukan di Masjid Raya Kota Medan.

 

3. Marhajabuan

Marhajabuan adalah sebuah tradisi yang dilakukan masyarakat batak medan. Tradisi yang termasuk ke dalam salah satu proses pernikahan ini bentuknya berupa diundangkan seluruh anggota keluarga dan juga kerabat kedua mempelai saat pernikahan. Itu sebabnya, pernikahan orang Batak Medan sangat jarang sekali yang sepi. Selalu ramai dan banyak orang.

 

4. Mangirdak

Jika di Pulau Jawa ada yang namanya acara 7 bulanan pada wanita yang sedang hamil, nah di Medan ada yang namanya Mangirdak. Sebuah tradisi yang dilakukan masyarakat Medan terhadap wanita yang sedang hamil 7 bulan.

Namun bentuknya tidak seperti ritual rujakan yang dilakukan orang Sunda, di Medan tradisi ini berupa berkunjung dan berkumpulnya kerabat di rumah si ibu hamil sambil membawa oleh-oleh dan juga makanan.

Tujuannya adalah memberi semangat dan motivasi agar si ibu hamil menjaga kesehatan dirinya dan juga bayi yang ada di dalam kandunganya. Sehingga nantinya, si bayi bisa lahir dengan selamat.

 

5. Martutu Aek

Martutu aek adalah jenis tradisi yang dilakukan orang batak terhadap bayi. Bentuknya berupa proses pemandian, pendoaan, dan pemberian nama kepada bayi yang berumur 7 hari. Dimandikan di air pancuran, dan diberi nama oleh tokoh atau pemuka adat. Tujuannya adalah supaya si bayi hidupnya beruntung dan juga berkah.

 

6. Upacara Pemberian Ulos Tondi

Setelah tradisi Martutu Aek, prosesi lain yang dilakukan masyarakat Medan kepada bayi adalah Upacara Pemberian Ulos Tondi. Bentuknya berupa pengalungan kain ulos terhadap bayi. Tujuannya adalah sebagai salah satu bentuk penghargaan terhadap keluarga yang sudah memiliki keturunan dan juga bersyukur sudah dikaruniai keturunan.

Sebagai informasi tambahan, kain ulos sendiri, untuk orang Batak, tak hanya berarti sebagai kain khas mereka saja. Lebih jauh dari itu, kain ulos memiliki nilai yang sangat tinggi. Sehingga tak heran, dalam berbagai ritual budaya, kain ulos banyak sekali digunakan. Salah satunya di upacara terhadap bayi ini.

 

7. Mate Mangkar

Upacara yang satu ini dilakukan ketika ada pasangan suami istri yang meninggal tetapi tidak mempunyai keturunan. Upacara ini bertujuan sebagai penghormatan kepada kedua pasangan tersebut. Di samping juga sebagai dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan agar tidak terus menerus bersedih.

 

8. Mangharoan

Ini juga prosesi yang dilakukan terhadap bayi. Tepatnya pada bayi yang berumur 2 minggu. Bentuknya sendiri itu berupa penjamuan makanan bersama. Baik itu keluarga, kerabat, dan juga tetangga. Tak hanya untuk bayi saja, si ibu yang melahirkan juga diberi makanan-makanan enak dan bergizi. Tujuan jelas, supaya asi yang keluar banyak dan berkualitas.

 

9. Mangokkal Holi

Tradisi yang merupakan sebuah bentuk penghormatan terhadap leluhur masyarakat batak ini satu ini cukup unik. Sisi uniknya ada pada  dilakukannya penggalian kuburan orang yang sudah lama meninggal. Setelah digali, tulang belulangnya kemudian dikumpulkan. Lalu nantinya, tulang belulang ini dibersihkan dan dikumpulkan di sebuah tugu.

 

10. Martilaha

Prosesi yang satu ini dilakukan ketika ada anggota masyarakat yang meninggal. Namun tak sembarang orang yang meninggal. Martilaha dilakukan hanya jika yang meninggal merupakan orang yang belum menikah dan belum mempunyai keturunan. Tujuan dari prosesi martilaha ini adalah supaya arwah orang yang meninggal tersebut bisa tenang di alam bakanya.

 

Itu dia 10 adat, budaya, dan tradisi unik orang Medan yang jarang diketahui. Tentunya, hanya orang-orang Medanlah yang banyak mengetahuinya. Bagaimana, Anda siap untuk explore Medan sekarang juga?