BEKASI (IndependensI.com)- Guna meningkatkan ketrampilan anak -anak penyandang disabilitas dan kaum milenial, Pemerintah Kota Bekasi bekerjasama ‘Batik Sri’ memberikan pelatihan belajar membatik. Selain bertujuan mencintai produk dalam negeri, pelatihan ini sebagai upaya melestarikan budaya membatik, sebagai warisan budaya Indonesia yang telah diakui dunia, serta sebagai bekal ketrampilan usaha mereka kedepannya.
Dengan menggunakan canting, penyandang anak- anak disabilitas dan kaum milineal ini belajar membatik di Workshop Batik Sri Jalan Bahagia 1 No 640 Kelurahan Mustika Jaya Kecamatan Mustika Jaya, Kamis (21/4/2022)
Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto didampingi Plt Ketua TP PKK Wiwiek Hargono, mengunjungi tempat pelatihan. Pelatihan batik sebagai kegiatan meningkatan ilmu melalui edukasi yang langsung diberikan oleh pengelola usaha batik, selain itu bagian dari melatih sensor mentorik, ujar Tri.
Wawasan dan pengalaman ini erat berkaitan dengan program pemberdayaan maupun usaha peningkatan serta menciptakan ekonomi kreatif ditengah masyarakat, tambahnya.
Kegiatan ini merupakan kepedulian pemerintah bersama pengusaha terhadap anak-anak penyandang disabilitas, dan membuktikan Kota Bekasi sebagai kota ramah anak.
“Bersyukuratas kepedulian dari workshop Batik Sri kepada anak-anak kita ikut pelatihan untuk berkreasi dengan mendapatkan edukasi, ini juga membangun kecintaan anak-anak kita terhadap budayanya,” jelas Tri Adhianto
Diharapkan, dengan membatik para penyandang disabilitas dan kaum milenial semakin mencintai batik. Dan di era globalisasi ini, budaya membatik tidak boleh luntur, namun harus tetap eksis terjaga dan juga dituntut bisa mengikuti zaman. Sehingga harus ada inovasi, mengkolaborasikan ragam batik di era digitalisasi. (adv/humas/jon)