Fajar Alfian (kiri) dan Muhammad Rian Ardianto. (Humas PP PBSI)

Fajar/Rian Hentikan Hendra/Ahsan 

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Turnamen bulutangkis Malaysia Masters 2022 ditutup dengan suguhan All Indonesian Final antara Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Pertandingan akhirnya dimenangkan Fajar/Rian.

Berlangsung di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Minggu (10/7), Fajar/Rian menang dua gim langsung 21-12, 21-19 atas seniornya itu. Rasa senang dan bangga pun menyelimuti hati Fajar/Rian.

“Pertama-tama mengucap syukur alhamdulillah hari ini diberikan kelancaran dan kemenangan. Senang dan bangga, bukan hanya karena juara tapi karena bisa menang lawan senior kami apalagi sudah sangat berpengalaman. Gelar ini kami persembahkan untuk keluarga yang sedang merayakan Hari raya Idul Adha, untuk PBSI, dan seluruh support system kami,” kata Rian usai pertandingan.

“Alhamdulillah bersyukur bisa menang di pertandingan final hari ini. Minggu lalu kami menjadi runner up dan hari ini kami bisa menjadi juara pastinya tidak mudah. Karena stamina sudah terkuras tapi kami bagaimana caranya untuk bangkit, untuk bisa lebih baik lagi,” sambung Fajar.

Fajar/Rian memang terlihat sangat siap di laga final kali ini. Kekalahan di final Malaysia Open 2022 minggu lalu karena faktor fisik dan fokus benar-benar mampu diperbaiki oleh pasangan nomor lima dunia ini.

“Kami memang sudah siap di pertandingan hari ini. Kami tidak mau kekalahan minggu lalu terulang. Minggu lalu kami merasakan stamina kami terkuras, jadi kami lebih menyiapkan stamina dan fokusnya,” ungkap Fajar.

“Kami tidak terlalu memikirkan siapa lawan kami, walau lawan teman sendiri tapi kalau sudah di lapangan tetap namanya lawan. Kami juga kan mau titel untuk menambah kepercayaan diri,” lanjutnya.

Sukses menambah jumlah gelar menjadi tiga dari enam kali masuk final sepanjang tahun 2022, Fajar/Rian merasa belum puas. Kejuaraan Dunia menjadi target utama berikutnya.

“Tetap banyak evaluasinya walau sudah dapat tiga gelar dan tiga runner up. Kami tetap tidak mau mudah puas karena masih banyak turnamen di depan yang ingin kami raih. Salah satunya Kejuaraan Dunia,” ucap Rian.

“Untuk jangka pendek kami akan ke Singapore Open, semoga tetap bisa mempertahankan konsistensi dan performa permainan. Kalau bisa, raih gelar juga. Kami perlu poin untuk ke depan. Kalau ranking sudah tidak dibekukan nanti, kami mau naik peringkatnya yang pasti,” tutur Fajar.

Sementara, The Daddies, julukan Ahsan/Hendra tidak ingin berlarut-larut dalam kekalahan. Singapore Open 2022 menjadi tujuan selanjutnya.

“Alhamdulillah tetap bersyukur sudah bisa melewati partai final ini walau dengan kekalahan. Selamat juga untuk Fajar/Rian. Di gim pertama kita kalah angin lumayan kencang jadi tertekan terus. Sulit untuk keluar dari tekanan tersebut. Di gim kedua kita mulai bisa menekan tapi di poin-poin akhir banyak melakukan kesalahan sendiri,” ujar Ahsan.

“Kita sudah beberapa kali bertemu mereka, kalau sudah di lapangan kita tetap fight. Setelah ini, langsung fokus untuk di Singapore Open. Semoga hasilnya bisa lebih baik,” tukas Hendra.

Tak lupa, Ahsan/Hendra pun berpesan kepada Fajar/Rian untuk terus stabil. “Performa Fajar/Rian sudah bagus tapi tetap harus stabil ya dan semoga ke depannya kita berharap mereka bisa juara yang lebih besar lagi,” pesan Hendra.

Runner Up

Sementara itu ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari akhirnya harus puas keluar sebagai runner up ajang bulutangkis Malaysia Masters 2022. Di babak final, mereka dikalahkan pasangan nomor satu dunia asal China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dengan skor 17-21, 12-21.

Walau kalah, Rinov/Pitha tetap bersyukur dan mengaku banyak mendapat pelajaran dari pertandingan yang berlangsung di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Minggu (10/7) tersebut.

“Alhamdulillah tetap mengucap syukur dengan hasil ini. Di pertandingan tadi kita sudah coba mengeluarkan seluruh kemampuan kita. Walau belum berhasil menang tapi paling tidak kita sudah berusaha,” ucap Pitha.

“Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari pertandingan tadi, seperti bagaimana menahan konsentrasi, menahan pola, dan ketenangan. Pastinya tetap bersyukur tapi kita belum puas. Hari ini pertama kali kita bertemu mereka, jadi sekarang tahu permainannya seperti apa. Sebisa mungkin kita harus mengejar mereka,” tukas Rinov.

Dikatakan Rinov/Pitha, bahwa tidak mudah bagi mereka ataupun rekannya di tim ganda campuran untuk sampai di titik ini. Tapi mereka selalu mencoba untuk melakukan yang terbaik.

“Terima kasih untuk semua dukungan buat kita. Jangan pernah pesimis dengan ganda campuran karena kita selalu meningkatkan kemampuan dan mencoba memberikan yang terbaik dan menikmati prosesnya,” ujar Rinov.

“Tidak mudah untuk sampai di sini, tidak mudah juga untuk mengalahkan mereka tapi saya dan Rinov juga teman-teman ganda campuran yang lain pasti mau memberikan yang terbaik selama diberi kesempatan,” kata Pitha.

“Dengan masuk final beberapa beban memang sudah lepas tapi belum semuanya. Hanya kita tidak mau menjadikan semua ini beban yang berlebihan. Kita anggap ini tantangan,” kata Pitha lagi.

Setelah ini, Rinov/Pitha akan kembali berlaga di ajang Singapore Open 2022. Konsistensi menjadi tujuan mereka.

“Harus tetap menjaga konsistennya, jangan sampai di pertandingan ini bisa bagus, yang selanjutnya hasilnya tidak bagus,” harap Rinov.