JAKARTA (Independensi.com) – Pemain tunggal putri tuan rumah, Putri Kusuma Wardani melaju ke babak kedua turnamen bulutangkis Mansion Sport Indonesia International Challenge 2022 yang berlangsung di GOR Platinum Arena, Malang, Jawa Timur. Unggulan teratas ini menundukkan pemain Korsel, Lee Se Yeon asal Korea Selatan 21-7, 21-13.
“Senang bisa menang, apalagi papa juga ikut menonton langsung dari tribun. Tadi saya main penuh semangat dan tidak mau mengecewakan para pendukung dan papa yang jauh-jauh datang mendukung saya,” kata Putri KW seperti dikutip dari rilis Humas PBSI, Rabu (12/10/2022).
Putri KW menyebut dirinya sangat fokus dan tidak mau lengah, apalagi memandang remeh lawan. Dia sadar bahwa lawan adalah salah satu andalan Korea untuk saat ini. “Dia juga pemain terbaik, makanya saya pun harus tampil maksimal dan mengeluarkan semua kemampuan terbaik. Saya tidak boleh lengah. Kemenangan ini pun bisa menjadi modal saya untuk menghadapi partai berikut,” tutur Putri KW.
Dengan hasil positif di babak perdana ajang berhadiah total 15.000 dolar AS ini, rekor kemenangan Putri KW atas pemain Negeri Ginseng itu menjadi 2-1. Sebelumnya, dia menang pada final Kejuaraan Beregu Asia 2022 di Selangor, Malaysia dengan 21-10, 21-18. Sementara kekalahan diderita pada babak penyisihan grup kejuaraan serupa dengan 16-21, 19-21.
Kemenangan juga diukir Ruzana. Pemain penghuni Pelatnas Cipayung ini maju ke babak kedua setelah menang 21-16, 21-15 atas Pornpicha Choeikeewong dari Thailand.
Hasil mengecewakan justru diukir Bilqis Prasista. Sudah memimpin 18-14 di gim penentuan, dia malah gagal memenangi pertandingan. Karena main terburu-buru, Bilqis pun kalah 21-19, 14-21, 21-23 di tangan Chen Lu asal China.
Hasil negatif juga ditunjukkan Komang Ayu Cahya Dewi yang menyerah di tangan Jeon Jui (Korea Selatan), 8-21, 16-21. Rekannya, Siti Sarah Azzahra pun dihentikan wakil Negeri Ginseng lainnya, Kim Joo Eun, 14-21, 17-21.
Duet pemain muda tuan rumah Muhammad Gibran Arfiansyah/Gerardo Rizqullah Hafim harus menelan kekalahan atas unggulan teratas He Ji Ting/Zhou Hao Dong dari China 13-21, 16-21.
“Kami memang kalah, tetapi dari segi permainan tidak puas. Harusnya bisa lebih ramai skornya,” tutur Gerardo. “Betul, seharusnya kami bisa lebih melawan dan memberikan perlawanan lebih ketat. Cuma, kami tadi kurang tenang dan malah banyak mati sendiri,” tambah Gibran.
Menurut Gerardo, kendati kalah, sebenarnya banyak pelajaran yang bisa dipetik dari pertandingan tersebut. Paling tidak, pasangan muda ini bisa mendapatkan pengalaman berharga dari salah satu ganda terbaik asal Negeri Tirai Bambu ini.
Sementara salah satu andalan tuan rumah, Rahmat Hidayat/Pramudya Kusumawardana melaju ke babak kedua. Unggulan kelima ini sukses mengatasi perlawanan wakil India, Kona Tarun/Shivam Sharma, 21-12, 21-14.
Semakin Solid
Ganda putri Nita Violina Marwah/Tryola Nadia semakin solid di lapangan dan mulai menemukan pola permainan terbaik. Lewat pertarungan tiga gim, Nita/Ola, sapaan akrab pasangan peringkat 318 dunia itu, sukses menundukkan Rena Miyaura/Ayako Sakuramoto asal Jepang. Pasangan racikan baru ini menang 21-17, 18-21, 21-17.
“Dari sisi permainan, meski lawan adalah pasangan baru, saya pernah bertanding lawan Ayako Sakuramoto dengan partner berbeda. Jadi paking tidak sudah tahu bagaimana permainan lawan. Syukurlah kami bisa menang, walau harus lewat laga tiga gim,” kata Nita.
Menurut Nita, berbekal keyakinan dan penampilan yang makin solid, komunikasi makin lancar, dan rotasi lebih baik lagi, pasangan tuan rumah ini bisa kembali bermain lebih kompak di gim ketiga.
Berbekal kemenangan ini, Nita/Ola pun maju ke babak kedua. Secara keseluruhan, penampilan di Malang ini dinilainya lebih baik dibanding saat tampil di Vietnam Terbuka, dua pekan lalu. Sayang, keberhasilan Nita/Ola tidak diikuti juniornya, Ridya Aulia Fatasya/Kelly Larissa. Pasangan junior ini takluk lewat laga tiga gim di tangan wakil Thailand, Sarochin Palaiphoon/Methika Puthawilai, 21-17, 16-21, 19-21.
Pemain tunggal putra Syabda Perkasa Belawa mengalahkan unggulan empat Cheam June Wei asal Malaysia 21-16, 17-21, 21-7. “Setelah menang di gim pertama, dan kalah di gim kedua, di gim ketiga saya kembali fokus ke permainan saya sendiri. Ingin menerapkan strategi seperti di gim awal,” kata Syabda.
Dengan hasil itu, selain Syabda, Bobby Setiabudi dan Tegar Sulistio juga terus melaju. Bobby berhasil mengatasi perlawanan Woraphop Chuenkha (Thailand), 21-14, 21-11. Sementara Tegar menjungkalkan unggulan ke-16 asal Malaysia, Lim Chong King, 21-12, 21-8.
Sayang kemenangan Syabda tidak diikuti rekan-rekannya. Alvi Wijaya Chairullah takluk kepada Sun Fei Xiang dari China, 21-11, 16-21, 11-21. Sedangkan Christian Adinata, unggulan ke-12, pun kalah di tangan Lee Shun Yang asal Malaysia dengan 13-21, 9-21. Sehari sebelumnya, Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay juga sudah tersisih di babak pertama.