Abidin Fikri & BKKBN Sosialisasikan Pencegahan Stunting di Desa Sukosewu

Loading

BOJONEGORO (Independensi)– Dalam upaya Promosi KIE Program Bangga Kencana dan Penurunan Stunting bersama Mitra Kerja Komisi IX DPR RI, perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan sosialisasi dengan topik  pemeriksaan kesehatan calon pengantin untuk mencegah stunting.

Kegiatan berlangsung pada hari Minggu (16/10) di Lapangan Primera Futsal Desa Sukosewu, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur.

Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh Taufik Daryanto selaku perwakikan BKKBN provinsi Jawa Timur yang sekaligus bertindak sebagai narasumber. Dan dari anggota Komisi IX DPR RI Abidin Fikri, diwakili oleh Bambang Sutriyono selaku wakil ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bojonegoro, serta OPD perwakilan Kabupaten Bojonegoro dihadiri oleh Heru Sujiwanto.

Pembahasan ini berkaitan dengan pemeriksaan kesehatan para remaja sebagai calon pengantin dalam upaya penurunan stunting.

Taufik Daryanto menjelaskan, ibarat menanam padi, ibu sebagai lahan dan bapak sebagai pembuahan bibit. Apabila lahan dan bibit bagus maka akan memperoleh generasi yang berkualitas. Peran ibu dalam menentukan generasi penerus bangsa itu sangat besar.

“Mulai dari persiapan edukasi sampai pada pendidikan tertinggi yang akan diselesaikan. Bila suatu keluarga bagus, akan berdampak pada negara yang berkualitas dan maju.” katanya.

Sementara  Bambang Sutriyono berpendapat, dalam proses penurunan stunting terkhusus untuk para remaja harus didahulukan dengan cara edukasi di lembaga-lembaga sekolah dan juga dalam keluarga. Edukasi tersebut bisa berupa penjelasan dan pencegahan pernikahan dini untuk para remaja, pembekalan agar wanita menikah diusia 21 tahun dan pria diusia 25 tahun.

“Hal itu agar mereka lebih mampu dan mapan dalam kesiapan rumah tangga, terutama dalam hal kesehatan anggota keluarga,” ujarnya.

Upaya yang harus dilakukan pemerintah kabupaten dalam pemeriksaan kesehatan terutama repsoduksi menurut Heru Sujiwanto antara lain Pemeriksaan kesehatan di puskesmas setempat sebelum menikah.

Selain itu, pemberian tablet tambah darah untuk para remaja putri, serta edukasi preventif terkait pencegahan stunting juga penting.