DEPOK (IndependensI.com) – Sayur kaya akan serat, air, vitamin, mineral, antioksidan, dan zat besi. Maka dari itu, sayur merupakan makanan yang penting bagi tubuh. Akan tetapi, sayangnya tingkat konsumsi sayur masyarakat Indonesia masih sangat rendah, khususnya di perkotaan. Ada beberapa faktor penyebab antara lain maraknya makanan siap saji, kurangnya pengetahuan mengenai manfaat sayuran, dan mahalnya harga sayur.
Hal itu mendorong mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Departemen Biologi dan Kimia FMIPA UI untuk melaksanakan program edukasi bercocok tanam melalui Program Kukayur (Aku Suka Sayur) dengan metode hidroponik pada tanggal 29 Oktober 2022 di Panti Daarul Ma’wa, Depok, Jawa Barat.
Tim pengabdian masyarakat dari Himpunan Mahasiswa Biologi dan Kimia UI mengajak 22 orang anak Panti Daarul Ma’wa, Depok untuk mengenal lebih dekat mengenai sayur, mengedukasi tentang kandungan dan manfaat sayuran bagi tubuh, serta memperkenalkan cara bercocok tanam dengan metode hidroponik. Kegiatan yang diketuai Firliani Nabila dan dibimbing oleh Afiatry Putrika, M. Si itu dilakukan dalam bentuk pemaparan materi dan pemutaran video mengenai cara penanaman sayur dengan sistem hidroponik serta dilanjutkan dengan praktek langsung bercocok tanam secara post to post.
Kegiatan pertama diawali dengan penyampaian materi kepada anak-anak. Sebelum pemaparan materi dilakukan, diadakan pre-test untuk mengetahui pengetahuan umum anak-anak mengenai sayur dan hidroponik. Pemaparan materi dilakukan dengan mengedukasi mengenai jenis-jenis sayur yang dapat ditanam melalui hidroponik serta manfaatnya bagi tubuh, dan pengertian hidroponik. Pada materi juga dijelaskan keuntungan metode hidroponik seperti penggunaan lahan lebih efisien dan tidak memerlukan banyak biaya. Tim Pengabdian masyarakat juga tidak lupa untuk mengedukasi tentang manfaat mengonsumsi sayur bagi tubuh.
Pemaparan materi oleh para mahasiswa Departemen Biologi dan Kimia FMIPA UI kepada anak-anak Panti Daarul Ma’wa, Depok diakhiri dengan games interaktif untuk menguji pengetahuan anak-anak setelah pemaparan materi dilakukan. Pemaparan materi dan games yang menarik, membuat anak-anak terlihat sangat antusias untuk menjawab dan mendapatkan hadiah dari pemateri.
Kegiatan edukasi dilanjutkan dengan praktek langsung bercocok tanam dengan metode hidroponik secara post to post. Kegiatan ini dilaksanakan dengan harapan agar anak-anak mendapat gambaran dan dapat merasakan langsung pengalaman dan pengetahuan dalam bercocok tanam dengan metode hidroponik. Peserta post to post dibagi menjadi empat kelompok yang masing-masing beranggotakan 9-10 orang. Kegiatan post to post dibagi menjadi tiga pos, yaitu Pos 1 yang menjelaskan edukasi praktek penyemaian benih ke dalam rockwool, Pos 2 yang mempraktekkan pembuatan pupuk AB Mix, serta Pos 3 yang mempraktekan penempatan rockwool berisikan kecambah ke dalam netpot, dan diakhiri dengan peletakkan netpot ke dalam bak berisi nutrisi. Post to post berlangsung selama satu jam dan semua anak terlihat aktif dalam kegiatan post to post.
Kegiatan Kukayur diakhiri dengan pembagian booklet untuk setiap anak. Tidak berhenti sampai di sana, mahasiswa FMIPA UI juga mengajak peserta untuk melakukan penelitian kecil untuk mengamati sayuran yang telah mereka tanam sampai 1 bulan ke depan. Peserta diminta untuk mengukur tinggi tanaman, jumlah daun, dan warna daun yang teramati selama proses pemeliharaan. Setelah itu, mereka diminta juga untuk menuliskan apa yang mereka rasakan selama merawat tanaman pada booklet yang dibagikan.
Afiatry Putrika, sebagai dosen pembimbing mengatakan bahwa di universitas bukan hanya sekedar belajar, tetapi ada 3 hal yang dilakukan, yaitu pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Melalui pengabdian masyarakat, kita membagikan ilmu yang telah dipelajari saat kuliah. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini diharapkan adik-adik merasakan sensasi saat makan sayur yang ditanam sendiri melalui penanaman hidroponik dan diharapkan adik-adik dapat menyelesaikan mini project berdasarkan pengamatan penanaman yang dilakukan.
Selain itu, Ketua Himpunan Mahasiswa Departemen Biologi UI, yaitu Edwin Arga juga menyampaikan bahwa melalui kegiatan kukayur diharapkan adik-adik dapat memahami bagaimana tanaman tumbuh meski tidak menggunakan media tanah, serta diharapkan juga adik-adik dapat menghasilkan sayur sendiri dengan kualitas yang sehat dan terhindar dari zat berbahaya sehingga dapat memotivasi adik-adik untuk lebih menyukai sayur.
Respon positif dari Abdullah Hafidz selaku Ketua Yayasan Yatim Daarul Ma’wa yang mengatakan bahwa kegiatan kukayur memberikan ilmu yang jarang ditemukan. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat menjadi ilmu yang bermanfaat bagi adik-adik mengenai penanaman hidroponik, baik untuk saat ini, maupun untuk di kemudian hari.