Tak hanya membuat masyarakat Pulau Bawean kesulitan memperoleh kebutuhan pokok, tetapi juga menjadikan tertundanya pengiriman bahan bakar Compressed Natural Gas (CNG) untuk suplai Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) diwilayah setempat.
Menyikapi hal tersebut, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, merespon cepat dengan memohon bantuan kapal perang ke Panglima Komando Armada (Pangkoarmada II) Tanjung Perak Surabaya agar masalah yang dihadapi masyarakat Bawean bisa segera ditangani.
“Insya Allah kapal akan berangkat besok, dan penumpang yang akan menuju Bawean kita fasilitasi dari Gresik ke pelabuhan Tanjung Perak Surabaya secara gratis hingga sampai di Bawean dengan menggunakan kapal perang milik TNI AL,”ujarnya, Rabu (28/12).
Bupati menambahkan, cuaca memang tidak bisa dilawan, apalagi Intensitas hujan sedang dan lebat yang disertai petir dan angin kencang sering terjadi secara tiba-tiba. Praktis membuat pelaku jasa transportasi laut, tak mau ambil resiko.
“Lumpuh totalnya angkutan laut, yang berakibat pada persediaan kebutuhan pasokan sembako dan GAS untuk PLTG untuk masyarakat di kepulauan Bawean tertahan. Sehingga, PLN disana sampai memberlakukan pemadaman bergantian guna menghemat persediaan Bahan Bakar, “tuturnya.
“Jika kita memperhatikan peringatan, dari Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika Maritime Perak Surabaya. Ada himbauan untuk menunda pelayaran dari pelabuhan Gresik ke Bawean, karena gelombang setinggi 2 meter akan terjadi hingga tanggal 2 Januari 2023 mendatang,” tukasnya.
“Meski demikian, semoga kondisi cuaca buruk ini bisa kembali membaik dan segera berakhir agar aktifitas pelayaran baik pengangkut sembako dan penumpang dapat berjalan normal kembali,” tandasnya. (Mor)