Gus Falah Ingatkan Pertamina Soal Infrastruktur CNG

Loading

Jakarta- Anggota Komisi VII DPR-RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) mengapresiasi langkah Pertamina memanfaatkan DDF (Diesel Dual Fuel) sebagai Bahan Bakar Gas pada moda transportasi. DDF merupakan kombinasi solar dan Compressed Natural Gas (CNG), atau gas alam terkompresi.

Hal ini merupakan wujud sinergi dalam melaksanakan transisi energi yang dijalankan PT Pertamina Patra Niaga selaku pengelola Mobil Tangki Logistik dan PT Pertamina Gas Negara (PGN) Tbk selaku penyedia CNG. Langkah ini juga merupakan komitmen Pertamina untuk menurunkan emisi karbon, karena emisi karbon gas alam lebih rendah 40% dibanding bahan bakar minyak.

Gus Falah pun mengingatkan, langkah Pertamina itu akan sukses apabila infrastruktur CNG telah memadai.

“Yang harus diingat, investasi untuk infrastruktur pemanfaatan CNG lebih mahal, bila dibandingkan dengan LPG misalnya. Hal ini harus dicermati oleh Pertamina,” ujar Gus Falah dalam keterangan tertulisnya, Kamis (29/12/2022).

Politisi PDI Perjuangan itu menjelaskan, CNG memiliki tekanan yang tinggi sehingga volumenya menjadi sekitar 1/250 dari volume gas bumi pada kondisi normal. Jadi, untuk mengangkutnya ke pelanggan industri membutuhkan material tabung yang lebih kuat, serta ongkos lebih mahal.

Sehingga, lanjut Gus Falah, ketersediaan infrastruktur ini harus dijamin apabila Pertamina serius menggunakan CNG pada moda transportasi.

“Diperlukan sinergi seluruh pihak terkait, untuk memastikan ketersediaan infrastruktur CNG memadai guna menyukseskan langkah Pertamina itu. Kalau perlu, ajak pihak swasta untuk ikut mengembangkan infrastruktur CNG,” papar Gus Falah.

Seperti diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berharap DDF dapat diimplementasikan di 89 mobil tangki Pertamina pada 2024.

Implementasi DDF berbasis CNG dan Solar ini dapat mendorong efisiensi biaya operasional dan meningkatkan volume CNG sesuai dengan target Kepmen ESDM 47/2021.