HANOI (Independensi.com) – Umat muslim di Vietnam melaksanakan shalat Idul Fitri 1 Syawal 1444 H pada hari Sabtu (22/4).
Artinya warga negara Indonesia yang ada di Vietnam lebarannya sama dengan lebaran di Indonesia sebgaimana keputusan Kementerian Agama Republik Indonesia.
Lantas bagaimana cara penentuan 1 Syawal di negara RepublikSosialis Vietnam?
Di Vietnam juga ada lembaga yang mengurus soal keyakinan yang di sebut Government Committee for Relegious Affairs, di bawah di bawah Kementerian Dalam Negeri.
Tetapi mereka tidak mengurusi hari hari besar agama-agama tertentu. Jadi pemerintah Vietnam tidak ikut campur tangan keputusan 1 Syawal, melainkan ditentukan oleh Komunitas Muslim yang ada di Vietnam.
Azhar Rizal, jamaah masjid Al Noor Hanoi menjelaskan, di Vietnam ada 41 masjid yang tersebar di Vietnam Selatan (Ho Chi Minh City), Vietnam Tengah dan Vietnam Utara (Hanoi). Sebagian besar masjid ada di Ho Chi Minh sedangkan di Hanoi hanya ada satu yaitu masjid Al Noor.
Berdasarkan pertimbangan para ulama, dan imam masjid di Ho Chi Minh City, An Giang dan Tay Ninh telah memutuskan bahwa 1 Syawal jatuh pada Hari Sabtu, 22 April 2023.
Bagaimana penentuannya? “Tetap pakai metode hisab dan rukyat,”jelas Rizal.
Namun tidak sebagaimana yang dilakukan di Indonesia yang menggunakan teleskop canggih, di Vietnam hanya melakukan pengamatan dengan mata telanjang.
Dengan keyakinannya dan pengalamannya selama bertahun-tahun dalam bidang hisab dan rukyat, dapat nemastikan bahwa hilal sudah nampak atau belum, kemudian di musyawarahkan untuk menentukan kapan 1 Syawal tiba.
Nah, karena komunitas muslim di Hanoi sangat sedikit maka Imam Masjid Al Noor akan mengikuti apa yang menjadi keputusan oengurus masjid-masjid di Ho Chi Minh City.
Oleh karenanya Masjid Al Noor Hanoi memutuskan 1 Syawal jatuh pada Hari Sabtu, 22 April 2023. Karena Kedutaan Besar Republik Indonesia di Hanoi merujuk pada Masjid Al Noor, maka penyelenggaraan shalat Idul Fitri di KBRI Hanoi dilakukan pada Sabtu, 22 April 2023. (hpr)