JAWA BARAT (IndependensI.com)- Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Provinsi Jawa Barat tahun 2023, melampaui LPE DKI Jakarta. Bahkan, tertinggi di Pulau Jawa, termasuk Provinsi Banten.
LPE Provinsi Jawa Barat tumbuh positif dari tahun ke tahun, etelah sempat melambat di masa pandemi. LPE pada 2021 kembali positif sebesar 3,74 persen. Kemudian, pada 2022 mencapai 5,45 persen.
LPE Jabar tercatat yang tertinggi di Pulau Jawa di atas DKI Jakarta, Banten, Jateng, Jatim dan Yogyakarta, dan merupakan tertinggi ketujuh secara nasional. Salah satu indikatornya adalah semakin berkurangnya jumlah warga miskin di Jabar, ungkap Gubernur Jabar Ridwan Kamil, seperti dikutip jabarprov.go.id, baru-baru ini.
Penurunan kemiskinan tersebut tidak lepas dari kerja keras dan program penanggulangan kemiskinan yang diluncurkan Pemda Provinsi Jabar, mulai dari Gerbang Desa, Desa Digital, Investasi Padat Karya, Subsidi pendidikan dan kesehatan gratis, Petani Milenial, Sekoper Cinta, OPOP, sampai One Village One Company.
“Selama tahun 2021-2023, Alhamdulillah, tidak ada penambahan warga miskin. Yang ada adalah penurunan warga miskin di Jawa Barat yang juga terbaik di Pulau Jawa. Sebanyak 310 ribu warga Jabar sudah naik kelas menjadi warga kelas menengah,” kata Ridwan.
LPE Jabar juga terdorong dengan kondisi pendapatan per kapita Jabar yang selalu meningkat dari tahun ke tahun, dan selalu memenuhi target tahunannya setelah sempat sedikit turun tahun 2020 yang tentunya berkaitan dengan adanya pandemi COVID-19.
Pendapatan per kapita Jabar pada 2019 sebesar Rp 43.309.190 per tahun, terus meningkat hingga di 2022 mencapai Rp49.038.410 per tahun. Tahun 2023 ditargetkan mencapai Rp49.290.000 per tahun. Diyakini, LPE Jabar semakin membaik kedepan. (jonder sihotang)