Kupang- Bakal calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema, mengungkapkan bahwa dirinya ikut dalam kontestasi Pilkada NTT, karena ingin memperjuangkan warga NTT yang membutuhkan perubahan.
Ansy mengungkapkan, sebelum dirinya bertekad maju dalam Pilkada NTT, dirinya sudah ‘menyelami’ kondisi kampung halaman, nasib petani, peternak, dan nelayan serta masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan.
“Intinya tentang mereka yang membutuhkan perubahan! Suara-suara aspiratif itu melahirkan simpati. Namun, simpati tanpa tindakan hanyalah sebatas prihatin,” ujar Ansy.
Ansy melanjutkan, simpati nyata adalah yang mengkristal dan melahirkan empati. Lalu empati inilah yang mendorong hasrat dirinya untuk menyalurkan berbagai bantuan bagi masyarakat NTT, selama menjadi Anggota DPR-RI.
“Masih dalam batasan ruang kewenangan. Masih dalam batasan jarak yang membentang,” ujarnya.
“Memandang pelosok Flobamora dari kemakmuran Ibu Kota Negara. Empati dan cinta tak harus berhenti pada air mata keprihatinan.Batas ruang kewenangan dan jarak antarwilayah perlu diretas untuk suatu perubahan,” sambung kader PDI Perjuangan itu.
Ansy pun menegaskan, perubahan perlu dimulai dari diri sendiri.
Dan pilihan itu sudah membulat dalam satu keputusan, yakni berjuang memenangkan Pilkada untuk memimpin NTT.
“Menanggalkan jubah DPR dan zona nyaman jabatan. Meninggalkan gemerlap Ibu Kota, untuk mengabdikan diri bagi kampung halaman,” ungkap Ansy.
“Dalam keberpihakan dan kerja nyata
Bagi bumi Flobamora, NTT Tercinta,” pungkas alumni PMKRI itu.