Jakarta, Independensi.com – Dalam kunjungan kerjanya ke Politeknik Pariwisata Bali, anggota DPR RI Komisi VII, Novita Hardini, menyoroti pentingnya pemerataan pendidikan di sektor pariwisata. Novita menegaskan bahwa lembaga pendidikan seperti politeknik pariwisata harus mampu menjawab kebutuhan sumber daya manusia (SDM) berkualitas untuk mendukung perkembangan industri pariwisata nasional.
“Hari ini, kita berdiskusi tentang strategi Kementerian Pariwisata dalam menyiapkan SDM di sektor pariwisata dan mengusulkan kerja sama antara Kementerian Pariwisata dan pemerintah daerah untuk mendirikan politeknik pariwisata di wilayah yang memiliki potensi wisata besar,” jelas legislator fraksi PDI Perjuangan itu, dalam Kunjungan Kerja Pertemuan dan Peninjauan Komisi VII DPR RI di Politeknik Pariwisata Bali, Jumat (6/12).
Menurutnya, dukungan aset seperti lahan dan gedung dapat disediakan oleh pemerintah daerah, sementara Kementerian Pariwisata diharapkan memberikan komitmen serius dalam pengembangan fasilitas dan kurikulum.
“Kami punya alam, budaya, dan geografis yang mendukung untuk menjadi kota wisata. Jika ada politeknik di Trenggalek, misalnya, ekosistem pendidikan dan ekonomi akan tumbuh. Warung-warung sekitar akan ramai, anak-anak produktif, dan masyarakat lokal mendapat manfaat langsung,” tambahnya.
Tak hanya itu legislator perempuan satu-satunya dari Dapil Jatim 7 Itu juga menyinggung isu over-tourism di Bali sebagai peluang untuk mempromosikan destinasi lain di Indonesia. Ia menekankan bahwa keindahan Indonesia tidak hanya ada di Bali, tetapi tersebar di seluruh negeri.
“Indonesia ini sangat kaya. Di Ponorogo, kita punya Reog yang diakui UNESCO sebagai warisan budaya takbenda dunia. Wisatawan asing pasti penasaran dengan cerita dan filosofi di baliknya. Kita harus lebih giat mempromosikan destinasi lain agar wisata tidak hanya terpusat di Bali,” jelasnya.
Novita juga menyoroti pentingnya SDM yang memahami standar global dalam industri pariwisata, seperti hospitality, kebersihan, dan higienitas. Hal ini, menurutnya, penting untuk meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia di mata dunia.
“Kita harus siapkan SDM yang paham standar global, tidak hanya indah, tetapi juga higienis. Ini membutuhkan sosialisasi yang tepat dan dukungan pendidikan formal seperti politeknik,”katanya.
Dengan memperkuat pariwisata di berbagai daerah, Novita optimistis perekonomian nasional akan tumbuh lebih kuat dan merata. “Tujuan kita adalah memastikan ekonomi Indonesia 2025 tidak hanya tumbuh, tetapi juga kuat bersama, mengejar ketertinggalan dengan negara lain,”pungkasnya.
Melalui usulan ini, Novita berharap sektor pariwisata dapat menjadi tulang punggung ekonomi nasional sekaligus melestarikan keindahan budaya dan alam Indonesia. (frd)