JAKARTA (Independensi.com) – Denny JA, seorang pemikir lintas disiplin, meluncurkan gagasan terbarunya, The Six Golden Principles of Spirituality in the Era of AI, sebagai panduan menghadapi era kecerdasan buatan (AI). Prinsip ini mengintegrasikan spiritualitas dengan teknologi modern, menjembatani kebutuhan batin manusia dengan tuntutan dunia digital.
Menurut Denny JA, spiritualitas kini berkembang menjadi keterampilan hidup universal, melampaui batas agama tertentu. Inspirasi gagasannya juga datang dari Silicon Valley, di mana perusahaan seperti Google mendorong praktik meditasi di tengah revolusi teknologi.
“Spiritualitas adalah tali tak kasat mata yang menyatukan hati manusia, bahkan di era algoritma dan data,” ujar Denny JA.
Berikut adalah enam prinsip emas yang dirumuskan Denny JA:
1. Spirit Mengutamakan Persamaan Manusia
Persamaan hakiki antar manusia lebih mendasar dibanding perbedaan agama atau keyakinan. Denny JA menegaskan bahwa spiritualitas modern harus menjadi alat membangun harmoni, bukan pemisah.
2. Warisan Agama Sebagai Kekayaan Kultural Bersama
Setiap agama menyimpan pesan universal seperti cinta dan kebijaksanaan. Denny JA mendorong perayaan keberagaman ini sebagai kekayaan budaya umat manusia.
3. Kebahagiaan dan Makna Melalui Ilmu Pengetahuan
Denny JA memperkenalkan formula 3P + 2S—Personal Relationship, Positivity, Passion, Small Winning, dan Spirituality—sebagai peta menuju kebahagiaan yang didukung riset positif psikologi dan neuroscience.
4. Tafsir Agama yang Sesuai Hak Asasi Manusia
Teknologi AI memungkinkan eksplorasi tafsir agama secara mendalam, membimbing manusia memilih ajaran yang mendukung ilmu pengetahuan, menghormati HAM, dan membawa kedamaian.
5. Pemberdayaan Spiritual Individu
Dengan bantuan AI, individu kini lebih bebas menemukan jalan spiritual mereka. Otoritas keagamaan tetap penting, namun tidak lagi absolut.
6. Perayaan Hari Raya Lintas Iman
Denny JA memulai tradisi baru: merayakan hari raya agama secara lintas iman, sebagai momen berbagi kebahagiaan dan keberagaman.
Teknologi AI juga menjadi alat eksplorasi spiritual baru. Aplikasi meditasi berbasis data hingga perangkat sensor otak memperkaya pengalaman batiniah manusia.
“Dengan teknologi, spiritualitas menjadi abadi dan relevan di setiap zaman,” pungkas Denny JA. Gagasan ini mengajak masyarakat hidup dalam harmoni, memahami keberagaman, dan berbagi makna di era modern.