Jakarta- Anggota DPR-RI Dapil Jawa Timur (Jatim) X Nasyirul Falah Amru menyatakan, pernyataan Ketua DPR Puan Maharani terkait adanya temuan ladang ganja seluas 6.000 meter persegi di kawasan konservasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) didasari oleh keinginan agar Jatim bebas dari narkoba.
Karena itu, politisi yang akrab disapa Gus Falah itu mendesak aparat penegak hukum segera menindaklanjuti pernyataan Puan tersebut.
“Sebagai Ketua DPR, tentu mbak Puan sangat ingin Indonesia, termasuk Jatim bebas dari narkoba. Sehingga beliau sangat terganggu dengan temuan ladang ganja di kawasan Bromo itu,” ujar Gus Falah, Sabtu (22/3/2025).
Politisi PDI Perjuangan itu menegaskan desakan Puan untuk membongkar jaringan sindikat ganja itu harus segera ditindaklanjuti aparat penegak hukum.
Sebab, penanaman ganja itu pasti dilakukan kelompok terorganisir.
“Kejahatan terorganisir harus dilawan oleh negara secara sistematis,” ujar Gus Falah.
“Karena itu aparat penegak hukum harus segera menyelidiki dan membongkar pihak mana yang dibelakang ladang ganja itu, sebagaimana desakan mbak Puan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Puan menegaskan penanaman salah satu jenis narkotika di kawasan konservasi itu seharusnya tidak boleh terjadi.
“Terkait dengan hal itu (temuan ganja), karena memang ini baru ditemukan harusnya hal itu tidak boleh terjadi,” kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/3).
“Saya minta kepada aparat penegak hukum untuk menyelidiki, menindaklanjuti dan membongkar dari mana dan kenapa itu bisa terjadi,” sambungnya.
Temuan ladang ganja ini berawal dari beredarnya narasi di media sosial yang menyebutkan ada ladang ganja di 59 titik di kawasan wisata Gunung Bromo. Luasnya diperkirakan mencapai 6.000 meter persegi.
Narasi itu dikaitkan dengan larangan penerbangan drone di lokasi tersebut atau harus membayar senilai Rp 2.000.000 agar bisa tetap menerbangkan drone.