JAKARTA (Independensi.com) – Bertarung di komplek lapangan USTA Billie Jean King National Tennis Center, Queens, New York, sebuah momen bersejarah lahir dari tangan seorang anak bangsa. Minggu (24/8/2025), Janice Tjen, petenis putri asal Indonesia menuliskan cerita emas yang menggetarkan dunia tenis.

Tak ada yang menyangka, petenis berusia 23 tahun itu berhasil menumbangkan unggulan ke-24, Veronika Kudermetova melalui laga dramatis tiga set 6-4, 4-6, 6-4. Bukan hanya sebuah kemenangan, tetapi sebuah tonggak sejarah. Untuk pertama kalinya dalam 23 tahun terakhir, Indonesia kembali mencatatkan wakilnya yang berhasil menang di babak utama turnamen Grand Slam US Open. Terakhir momen itu hadir ketika Angelique Widjaja melaju hingga babak kedua pada tahun 2002.
Bagi Kudermetova, kekalahan ini mengejutkan. Ia tercatat sebagai petenis unggulan yang tumbang pertama di ajang bergengsi berhadiah total US$90 juta ini. Namun bagi Janice, kemenangan ini adalah bukti nyata dari tekad, disiplin, dan perjalanan panjang penuh kerja keras.
Laga melawan Kudermetova tak berjalan mudah. Janice sempat kehilangan set kedua setelah lawan meningkatkan tempo permainan. Namun di set penentuan, ia menunjukkan keteguhan hati. “Senang bisa melewati hari ini. Semua rencana dan strategi permainan dari pelatih bisa dieksekusi dengan baik. Setelah bisa mengambil set pertama, saya lihat lawan meningkatkan pola permainannya. Set ketiga, saya belajar dari kesalahan di set kedua untuk lebih fokus dan tidak panik menghadapi tekanan serta penempatan bola lawan,” ujar Janice dalam wawancara usai pertandingan di laman resmi usopen.org.
Pertandingan berakhir dengan backhand volley yang menegangkan. Janice langsung bersujud di lapangan, sebuah simbol kelegaan, rasa syukur, sekaligus momen yang akan selalu diingat penggemar tenis Indonesia.
Perjalanan Janice hingga ke panggung megah US Open bukanlah sebuah kebetulan. Sebelum mencetak sejarah di Flushing Meadows, ia lebih dulu mengasah diri di ranah perguruan tinggi Amerika. Bersama Pepperdine University, Janice menorehkan prestasi gemilang sebagai runner-up ganda NCAA 2024, serta berulang kali menyabet gelar All-American di nomor tunggal maupun ganda.
Karier profesionalnya pun berkembang pesat. Hingga Agustus 2025, ia sudah mengoleksi 100 kemenangan dari 113 pertandingan dan 13 gelar ITF. Berkat hasil sensasional di US Open, peringkat WTA Janice kini melesat ke posisi 147 yang merupakan catatan tertinggi sepanjang kariernya.
Kemenangan ini hanyalah awal. Pada laga berikutnya, Janice akan berhadapan dengan petenis Inggris, Emma Raducanu mantan juara US Open 2021. Raducanu dikenal sebagai sosok inspiratif yang pernah menjuarai Grand Slam dari jalur kualifikasi.
“Emma adalah panutan saya. Saya termotivasi dengan prestasinya. Lawan dia, saya hanya ingin tampil terbaik,” kata Janice yang ternyata memiliki hobi sederhana di luar lapangan, bermain video game Mario Kart. Pertarungan ini jelas akan menjadi ujian mental dan teknik. Namun Janice telah membuktikan, ia bukan sekadar partisipan, melainkan kompetitor sejati di panggung dunia.
Lebih dari sekadar kemenangan, perjalanan Janice membawa napas baru bagi tenis Indonesia. Ia menjadi simbol kebangkitan, harapan, dan motivasi generasi muda yang bercita-cita mengukir prestasi di olahraga. “Semoga keberadaan saya di babak utama US Open ini menjadi inspirasi dan memotivasi para petenis muda untuk berlatih dan percaya diri untuk bisa sampai di sini seperti saya,” ujar Janice yang sebelumnya menyumbangkan medali perunggu Asian Games 2022 di nomor ganda putri bersama Aldila Sutjiadi.
Apa yang dicapai Janice Tjen bukanlah hasil instan. Dari lapangan kampus di California hingga lapangan keras di New York, ia menunjukkan bahwa konsistensi, kerja keras, dan mental baja dapat membuka jalan menuju panggung dunia. Kisah Janice adalah cermin bagi generasi muda Indonesia, bahwa mimpi besar bisa diraih siapa pun yang berani bekerja keras, belajar dari kegagalan, dan tetap rendah hati ketika mencapai puncak. US Open 2025 mungkin hanyalah satu bab dalam perjalanan panjang kariernya, namun bagi Indonesia, kemenangan Janice Tjen adalah sebuah babak baru kebangkitan tenis putri Tanah Air di kancah global.