JAKARTA (Independensi.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaksanakan pembangunan Jalan Akses ke Pelabuhan Patimban sepanjang 8,2 Km. Pelabuhan Patimban sebagai pelabuhan kontainer merupakan salahsatu proyek strategis nasional yang dibangun untuk mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Priok yang sudah sangat tinggi.
Keberadaan Pelabuhan Patimban yang didukung oleh aksesnya dari jalan Pantura tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas ekspor yang bersumber dari kawasan industri di sekitar Cikarang-Cibitung-Karawang hingga Cikampek, dan memfasilitasi arus logistik nasional.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono penyelesaian pembangunan Jalan Akses Pelabuhan Patimban juga menjadi salah satu dari tindak lanjut pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan mantan Perdana Menteri Jepang periode 2007 – 2008 Yusuo Fakuda yang juga Ketua Asosiasi Jepang – Indonesia pada beberapa waktu lalu.
“Jalan akses ini merupakan wujud nyata dari kerja sama bilateral Indonesia-Jepang dengan skema pinjaman senilai Rp. 1.2 Triliun. Untuk itu harus bisa dikerjakan dan diselesaikan tepat waktu. Saat ini progres konstruksi mencapai 98,3 %, dan ditargetkan selesai pada 30 Oktober 2020,” kata Menteri Basuki.
Jalan akses Pelabuhan Patimban dibangun dengan 3 tipe konstruksi dimana sebagian besar adalah elevated (jalan layang) diatas persawahan dengan tanah lunak. Ketiga tipe struktur tersebut adalah pile slab sepanjang 5,9 Km, flyover sepanjang 1,6 Km, dan flexible pavement sepanjang 0,7 Km.
Saat ini Kementerian PUPR juga tengah mempersiapkan pembangunan jalan tol yang menghubungkan ruas tol Cipali Km 89+125 hingga ruas Pantura sepanjang 37,5 Km, sehingga nantinya akan terhubung dengan Jalan Akses Patimban. Adapun pemrakarsa Akses Tol Pelabuhan Patimban yakni konsorsium antara PT Jasa Marga (50 %), PT Surya Semesta Internusa (25 %), PT Daya Mulia Turangga (10 %), dan PT Jasa Sarana (10 %) dengan nilai investasi sebesar Rp. 7,5 triliun. (wst)