Kemenhub dan Dekranas Adakan Pelatihan Wirausaha di KEK Pariwisata Likupang

Loading

LIKUPANG TIMUR (Independensi.com) – Guna mendukung program pembangunan pariwisata pada 5 destinasi super prioritas dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata, Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui pelatihan wirausaha baru bagi pengrajin.

Salah satunya pada daerah wisata Likupang dan sekitarnya yang termasuk destinasi super prioritas dan KEK Pariwisata.

Kegiatan pelatihan ini dibuka secara langsung oleh Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Perhubungan, Ibu Endang Budi Karya, pada hari Selasa (6/10/2020) di Casabaio Paradise Hotel & Resort Likupang.

Endang dalam sambutannya mengapresiasi kepada berbagai pihak yang telah bersama bahu membahu bersinergi dengan baik untuk mendukung pengembangan kriya kerajinan Indonesia, sehingga di tengah pandemi Covid-19. “Mari membangun negeri ini dan melestarikan serta mengembangkan produk-produk kerajinan berbasis sumber daya alam, tradisi dan warisan budaya yang kita banggakan,” katanya.

Endang juga mendorong semua elemen pelaku usaha kerajinan untuk lebih peduli dan kreatif di era industri 4.0, terutama  melalui sektor pendidikan non formal atau vokasi.

Wilayah Likupang cukup besar, terdiri dari Likupang Barat, Timur dan Selatan. Bila dihitung, 3 (tiga) wilayah tersebut memiliki luas ratusan kilometer. Jarak dan infrastruktur masih menjadi kendala bagi pengrajin di daerah ini.

Oleh karena itu pelatihan kerajinan rakyat, pendidikan kecakapan wirausaha, dan digitalisasi kewirausahaan untuk mendukung pariwisata super prioritas Likupang akan menjadi sangat penting.

“Dengan pelatihan ini diharapkan akan tercipta produk-produk kriya berkualitas yang berbasis wastra membuat selop tenun, topi, masker kain dan t-shirt, berbasis rotan dan batok akan dibuat kriya home dekor dan berbasis kayu akan dibuat patung boneka pakaian adat,” ucapnya.

Selain itu, kata Ibu Endang, Kemenhub juga akan menambah wawasan pengrajin dengan pembelajaran kewirausahaan dengan pokok bahasan antara lain Wirausaha bidang Kriya, Product Development, Pengembangan Bisnis dan Pemasaran, serta Pendampingan Rintisan Usaha dengan pokok bahasan Pemasaran dan penjualan konvensional dan E-marketing digital.

Ketua DWP Ditjen Perhubungan Laut Ibu Suheni Agus H. Purnomo mengatakan  tujuan dari penyelenggaraan kegiatan ini agar pengrajin di wilayah Sulawesi Utara dapat menghasilkan produk kerajinan tangan unggulan, meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya alam, seni, budaya dan kearifan lokal di wilayah Sulawesi Utara.

Peserta pelatihan berjumlah 59 orang yang terdiri dari keluarga besar Kementerian Perhubungan, pengrajin serta TNI dan Polri di Wilayah Sulawesi Utara yang terbagi dalam 5 (lima) kelompok kerajinan, Kelompok Kerajinan Wastra, Kelompok Kerajinan Wastra (Kaos dan Masker), Kelompok Kerajinan Rotan Tikus, Kelompok Kerajinan Patung Kayu, dan Kelompok Kerajinan Batok Kelapa.

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Politeknik Pelayaran Sulawesi Utara, Moejiono. Ia mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat dengan memberikan tambahan kompetensi bagi para pengrajin. (pr)