JAKARTA (IndependensI.com) – Dukungan yang diberikan Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya pada 10 KSPN adalah pengembangan kawasan permukiman, konektivitas, penataan bangunan dan lingkungan, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), dan penyehatan lingkungan permukiman.
10 KSPN berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 adalah Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Morotai (Maluku Utara), Pulau Komodo-Labuan Bajo (NTT), Taman Nasional Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Danau Toba (Sumatra Utara), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Mandalika Lombok (NTB), dan Tanjung Lesung (Banten).
“Pembangunan infrastruktur PUPR berdasarkan keterpaduan pembangunan wilayah untuk menunjang pengembangan kawasan strategis nasional, termasuk pariwisata, lumbung pangan, industri, perdesaan dan perkotaan metropolitan,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.
Salah satunya adalah KSPN Tanjung Lesung di Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten berjarak sekitar 128 km dari Jakarta yang terkenal dengan keindahan pantainya. Saat ini Kementerian PUPR tengah mengembangkan Kampung Wisata Cikadu, yang diharapkan bisa menjadi destinasi pariwisata baru berbasis pembangunan perdesaan ditunjang oleh potensi sumber daya lokal dan pengembangan ekonomi kerakyatan.
Potensi lainnya yang dimiliki Desa Cikadu di antaranya kerajinan batik Cikadu dan agrowisata salak purus. Kementerian PUPR melakukan pengembangan kawasan wisata dengan membangun danau yang dilengkapi taman bermain dan juga restoran apung, serta amphiteater. Selain itu, juga akan dibangun infrastruktur pendukung seperti gerbang kawasan boulevard, plaza, pendopo, dan pelataran parkir.
Untuk menunjang Kampung Wisata Cikadu, Kementerian PUPR menyiapkan pembangunan infrastruktur dasar dan penanganan sanitasi dengan membangun toilet, Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS 3R), MCK Komunal, dan SPAM sebagai sumber air bersih.
Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Rina Farida mengatakan pembangunan infrastruktur di lokasi destinasi pariwisata sangat penting untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar lokasi. “Selain itu, pembangunan infrastruktur di kawasan wisata juga menjadi simbol pariwisata di Indonesia guna mendukung Nawacita,” ungkap Rina.
Untuk pengembangan infrastruktur di KSPN Tanjung Lesung menggunakan dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 80 miliar secara tahun jamak (multiyears) 2016-2018. Progres fisik hingga saat ini mencapai 33 persen.
Di sisi konektivitas, Kementerian PUPR membangun jalan tol Serang-Panimbang sepanjang 84 km untuk menunjang KSPN Tanjung Lesung. Tol Serang-Panimbang dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dimana dukungan pemerintah berupa konstruksi sepanjang 33 Km, sementara sisanya dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Wijaya Karya Serang Panimbang dengan biaya konstruksi sebesar Rp 3,56 triliun. Pembangunan Tol Serang-Panimbang dalam tahap pembebasan lahan dan ditargetkan akan operasional tahun 2019,(***)