Masita Riany, seorang pegiat seni budaya & lingkungan, meditator, dan Pemilik OmaH 27 (Eco Garden & Urban Farming) selalu berfikir positif dan optimis dalam menjalani kehidupan. Di tengah suasana pandemi covid-19, Sita–begitu ia kerap disapa–tetap aktif mengkampanyekan pola hidup sehat, terutama untuk menjaga kekebalan tubuh agar terhindar dari covid-19.
Sosialisasi tidak mesti turun kejalanan, tetapi cukup melalui media sosial dan mengajak teman-teman untuk mengkonsumsi makanan dan sayuran sehat, mencintai lingkungan dan lain sebagainya. Sita juga giat menanam sayuran organik di pekarangan rumah untuk dikonsumsi sendiri.
Suka menanam tanaman produktif, tanaman herbal dan empon-emponan, tabulampot (tanam buah dalam pot) dan lain-lain, memang menjadi salah satu kesukaan perempuan kelahiran Jakarta 18 Mei 1974 ini. Setiap ada waktu senggang, maka dirinya lari mengurus tanaman. Tidak heran jika pekarangan rumahnya (baik di tanah maupun di pot-pot) penuh dengan beraneka tanaman, demikian juga di atas teras lantai rumahnya.
Masita juga rajin melakukan pembenihan, menanam biji-bijian menjadi bibit, bibit tanaman apa saja yang bermanfaat tentunya.
Selain itu semua sampah organik limbah dapur dan dedaunan kering dari pekarangannya juga dibuat kompos organik setelah difermentasi minimal 3 bulan, juga membuat pupuk organik cair dari bahan yang semua ada di dapur dan juga eco enzim dari kulit buah. Jadi tak ada terbuang dengan percuma.
Meski demikian, kegiatan menulis puisi yang dilakoni sejak puluhan tahun lalu pun tetap dilakukan. Puisi itu sudah menjadi semacam energi, penambah imun dalam kehidupannya. Berikut ini tiga puisi Masita Riany yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Selamat menikmati:
Poetry “Black Rose”
By: Masita Riany
A story from black rose
It’s a sign, a symbol
Mystery
Blurry and hazy
Black beauty
Flower of darkness
Love is never wrong
A decision made by someone
I have seen him
Love,
Cause two souls needy
Find two souls needing each other
The free devotion of another soul
As though i were about to enter heaven
Or just within the hour condemned to die
My mind with one fierce thought keeps
Running over
With you and only you, the reason why
(Jakarta, 11 Agustus 2010)
Poetry ” RED BUTTERFLY “
By: Masita Riany
Red butterfly
Your colour like sunset on the beach
Somehow you always outh of reach
Velvet wings whisper
Flutter
Unveil the mistery
You’re watching me from a distance
When the clouds of emptyness
The wings of hope will come
Helping with every hand
Then you fly back to reach the flowers
And attract the attention of all
(Jakarta, 16 September 2013)
” Rain ”
By : Masita Riany
Rain fell and the wind sighed left hope
Leaves scattered on the wet ground
Yawning, aroma burst
Credless, putting me to sleep soundly
Soothing, hmm …
Ah ! I really like this atmosphere
I have really liked it !
Like the gap at one point
For a moment forget the day …
That’s keeps racing with time
There is a longing for nature
On trees and grass
On the chirping of birds and splashing water
In the cool of mountains
And the crash of waves on the beach
I understand the restless nature, anxious
Actually it didn’t mean to be mad, didn’t mean to cause disasters
I want to make peace with the rain
I want to have relations with nature
Aren’t we sharing the same longing, friends ?!
( Jakarta, 16 July 2011 )