JAKARTA (Independensi.com) – Indonesia dipercaya untuk menjadi tuan rumah Asia International Water Week (AIWW) Ke-2 yang rencananya akan dilangsungkan pada November 2021 di Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tema AIWW ke-2 adalah “Air yang Cukup dan Berkelanjutan untuk Semua”.
AIWW merupakan forum yang diselenggarakan secara rutin setiap tiga tahun sekali untuk melaporkan progres dan merumuskan implementasi kebijakan dalam memecahkan masalah keairan di Asia. AIWW diselenggarakan oleh Asia Water Council (AWC) yang bekerja sama dengan tuan rumah. AIWW pertama diselenggarakan pada tahun 2017 silam di Gyeongju, Korea Selatan. Awalnya, AIWW ke-2 direncanakan untuk diselenggarakan pada Oktober 2020, tetapi karena Pandemi COVID-19 kegiatan ini ditunda ke November 2021.
“Air merupakan isu yang penting. Sumber air terus menipis karena pertumbuhan populasi dan urbanisasi, permintaan standar hidup yang terus meningkat, persaingan penggunaan air, konversi lahan dan pencemaran lingkungan. Beberapa permasalah ini diperparah oleh Pandemi COVID-19 yang belum selesai,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada acara AWC Board of Council Meeting ke-12, Rabu (16/12/2020) petang.
Dikatakan Menteri Basuki ketersediaan air Indonesia di atas kertas tampak baik, tetapi bila dilihat lebih detail secara kewilayahan tidak merata. Contohnya Pulau Jawa, ketersediaan airnya tampak cukup bila melihat luasan pulaunya. Namun Pulau Jawa menanggung beban lebih dari setengah penduduk Indonesia. Di samping pemerataan air, terdapat isu penurunan kualitas air akibat limbah domestik dan industri. Keduanya merupakan masalah yang sangat serius.
AIWW ke-2 ini merupakan wadah yang tepat untuk dapat merumuskan alternatif solusi kebijakan yang bisa diterapkan di Indonesia dan mungkin negara lain dengan persoalan yang serupa.
Pada kesempatan tersebut Menteri Basuki menyampaikan laporan persiapan sebagai tuan rumah, sebagai kelanjutan dari Stakeholders Consultation Meeting di Jakarta pada tanggal 11-12 November 2019.
“Kami optimis pada November 2021 penanganan Pandemi COVID-19 sudah jauh lebih terkendali karena sudah ada vaksin. Dengan demikian AIWW ke-2 dapat dilaksanakan secara langsung di Labuan Bajo sekaligus mengenalkannya sebagai destinasi wisata premium ke dunia internasional,” ujar Menteri Basuki.
Menteri Basuki menambahkan ke depan pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) di Indonesia akan menerapkan Smart Water Management (SWM) untuk kota-kota metropolitan. Penerapan Smart Water Management ini meliputi pertama penerapan pengelolaan air perkotaan terpadu. Kedua, penyediaan air baku menggunakan bendungan sebagai sumber air permukaan. Ketiga, penggunaan struktur yang termasuk dalam kriteria LID (Low Impact Development) seperti konsep SWMM (Stormwater Management Model) agar air hujan dapat disimpan sebagai air tanah.
Keempat, Integrasi pengelolaan banjir dengan penyediaan air baku dengan memanfaatkan kolam retensi dan danau. Kelima, mengaplikasikan Smart Nexus System untuk pemantauan dan distribusi air. (wst)