JAKARTA (Independensi.com) – Ditengah badai dugaan korupsi yang melanda PT Garuda Indonesia terkait pengadaan pesawat udara, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II Kartika Wirjoatmodjo didampingi Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dan Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia Prasetio menemui Jaksa Agung Burhanuddin di Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (7/3).
Dalam pertemuan yang berlangsung di lantai 10 Gedung Menara Kartika Adhyaksa, Wamen BUMN II Kartika ternyata sempat curhat kepada Jaksa Agung Burhanuddin yang didampingi Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Febrie Adriansyah.
Menurut Kapuspenkum Kejaksaan Agung Ketut Sumedana dalam keterangannya, Senin (7/3) Wamen BUMN II Kartika sempat menyampaikan kepada Jaksa Agung bahwa saat ini PT Garuda Indonesia mengalami likuiditas dan solvabilitas sehingga perlu segera dilakukan penyelamatan.
Di sisi lain Kartika menyatakan Kementerian BUMN dan PT Garuda Indonesia mendukung proses penegakan hukum yang dilakukan Kejaksaan Agung guna penyelamatan aset terkait dugaan korupsi dalam pengadaan pesawat udara oleh PT Garuda Indonesia tahun 2011-2021.
Sementara Jaksa Agung seperti disampaikan Sumedana mengucapkan terima kasih atas kunjungan Wamen BUMN II serta dukungan yang diberikan Kementerian BUMN kepada Kejaksaan Agung dalam melakukan proses penegakan hukum.
Begitupun dengan kepercayaan yang diberikan PT Garuda Indonesia kepada Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) Kejaksaan Agung. Pihaknya pun melalui Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara mendukung proses yang dilakukan PT Garuda Indonesia.
“Dalam rangka penyelamatan terkait likuiditas dan solvabilitas melalui proses rekstrukturisasi. Sehingga aset BUMN dapat beroperasi secara transparan dan profesional,” kata Jaksa Agung seperti dikutip Sumedana.
Adapun pertemuan Wakil Menteri BUMN II dengan Jaksa Agung merupakan tindak lanjut dari pertemuan internal sebelumnya pada Jumat (11/2) lalu yang dihadiri Presiden Joko Widodo, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri BUMN Erick Thohir.(muj)