JAKARTA (Independensi.com) – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menghadiri Grand Opening PT Indo Karya Beton di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin (18/9/2023). PT Indo Karya Beton adalah perusahaan yang berkembang di bidang pembuatan tiang pancang beton.
Turut hadir Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Bupati Demak Eisti’anah, Kapolda Jawa Tengah Ahmad Luthfi, dan Ketua KADIN Demak Suryo Hadi Wibowo.
Menteri Basuki mengungkapkan tiang pancang atau spun pile sangat dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur yang sedang berlangsung di Jawa Tengah, diantaranya pembangunan Tol Solo-Yogyakarta, Tol Yogyakarta-Bawen, dan Tol Semarang-Demak.
“Mudah-mudahan produk tiang pancang dari PT Indo Karya Beton dapat membantu mempercepat pembangunan infrastruktur khususnya di Jawa Tengah,” katanya.
Menteri Basuki juga menyambut baik rencana PT Indo Karya Beton untuk bekerja sama dengan Politeknik Pekerjaan Umum (PU).
“Sebelum lulus, para mahasiswa Politeknik PU sudah magang selama 6 bulan dengan peralatan sama dengan yang dipakai di Kementerian PUPR. Jadi mereka pasti sudah siap kerja sesuai kebutuhan industri konstruksi saat ini,” ujarnya.
Direktur Utama PT Indo Karya Beton Didik Sugiantoro menjelaskan perusahaan ini mulai berdiri sejak Agustus 2022 dengan rencana kapasitas produksi sebesar 1,5 juta meter lari.
“Target tenaga kerja sebanyak 250 orang terdiri dari lulusan pendidikan sekolah menengah, diploma, maupun sarjana. Saat ini kami sudah bekerja sama dengan Undip, Polines Semarang, ITS Surabaya, dan sejumlah SMK di Jawa Tengah. Selanjutnya kami juga ingin bekerja sama dengan Politeknik PU yang berada di bawah Kementerian PUPR,” ujarnya.
Didik juga mengungkapkan sebagian besar sumber material PT Indo Karya Beton berasal dari dalam negeri dengan nilai TKDN saat ini 68-70%.
“Kami targetkan dalam waktu dekat dapat mencapai TKDN 100%. Kami juga berharap dapat berpartisipasi dalam proyek infrastruktur nasional serta mendapatkan pembinaan jasa konstruksi,” tutur Didik.
Hadir mendampingi Menteri Basuki, Sekretaris Jenderal PUPR Mohammad Zainal Fatah, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Rachman Arief Dienaputra, dan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Khalawi AH. (wst)