Foto : Screning mata

Eyelink Foundation Bagikan 5.000 Kacamata Baca Gratis Untuk Pekerja Non Sektoral

Loading

GRESIK (Independensi.com) – Eyelink Foundation bersama Natamata Eyewear yang melakukan pemeriksaan mata dan memberikan kacamata baca gratis untuk pekerja non sektoral. Bertepatan dengan Hari Penglihatan Sedunia atau World Sight Day (WSD), yang diperingati setiap Kamis kedua di bulan Oktober, dengan tema “Love Your Eyes at Work”

Eyelink Foundation, melibatkan banyak komunitas pekerja non sektoral dan organisasi, seperti IPEMI, APPSI, Kampung Nelayan, komunitas UMKM, pengusaha warung, pengrajin shuttlecock, tas, dan banyak lainnya. Kegiatan ini dilakukan Eyelink Foundation secara bergantian selama Oktober 2023 di berbagai lokasi di Jawa Timur, diantaranya Gresik, Lamongan, Sidoarjo, dan Bangkalan.

Diantara masyarakat yang mengikuti kegiatan tersebut, kebanyakan merasakan keluhan pusing bahkan tidak menyadari mengalami Kelainan Refraksi. Salah satunya, Samiyati (46) yang berprofesi sebagai pedagang sekaligus produsen tepung. “Kadang saya itu pusing kalau baca tulisan yang kecil-kecil, apalagi kalau di pasar itu cahayanya kan remang-remang. Belum lagi kalau pas saya giling singkong untuk dijadikan tepung kadang kan terbang-terbang gitu partikelnya, jadi suka kelilipan,” ujarnya.

Berbeda dengan Edi Suyanto (50) yang berprofesi sebagai pengrajin shuttlecock. “Waktu bekerja saya jarang menggunakan kacamata pelindung, kadang saya juga sering lupa buat periksa mata. Ternyata pas saya periksa ditemukan kalau saya menderita Katarak, alhamdulillah sekarang sudah sembuh setelah dioperasi.” tuturnya.

Sementara salah satu tim dokter mata Eyelink Foundation, dr. Rina Wulandari Sp.M menjelaskan bahwa pekerja sektor non formal banyak yang penglihatannya turun secara permanen hanya karena kelilipan.

“Debu atau partikel kecil yang berterbangan dapat menempel pada mata dan menimbulkan goresan. Goresan ini akan menimbulkan jaringan parut yang tidak dapat disembuhkan secara permanen. Akibatnya kondisi ini akan sangat bepengaruh pada kualitas penglihatannya.” katanya.

Momen WSD ini lanjutnya, adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan kepedulian masyarakat khususnya pekerja terhadap kesehatan mata. “Cedera mata saat bekerja dapat dicegah dengan penggunaan kacamata pelindung. Selain itu adanya gangguan penglihatan juga dapat dicegah dengan rutin melakukan periksa mata. Minimal 6 bulan sekali anda dapat memeriksakan kesehatan mata untuk mendeteksi adanya keluhan.” imbaunya.

Sedangkan, Ketua Yayasan Eyelink Foundation Muhammad Azzam Rabbani menyampaikan, banyak kasus kecelakaan kerja seperti cedera mata terjadi akibat minimnya kepedulian para pekerja terhadap kesehatan mata.

Bagi para pekerja sektor non formal, kondisi ini menjadi ancaman yang lebih besar karena mereka kerap bekerja di luar ruangan tanpa menggunakan alat pelindung. Sistem Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) yang kurang memadai mengakibatkan para pekerja ini rentan mengalami cedera mata.

“Karena itu, momen World Sight Day ini merupakan momen yang tepat untuk meningkatkan kepedulian masyarakat, khususnya para pekerja untuk lebih peduli terhadap kesehatan mata,”paparnya.

“Berdasarkan data dari IAPB setiap tahun diperkirakan ada 3,5 juta kasus cedera mata di tempat kerja. Bahkan kasus cedera mata di tempat kerja ini dapat menyebabkan seseorang kehilangan penglihatannya. “Sehingga kita perlu langkah khusus untuk mencegah adanya peningkatan kasus ini.” ungkapnya

Rabbani menambahkan bahwa program pemeriksaan mata & pembagian kacamata gratis ini berlangsung selama Oktober di 4 tempat yang berbeda. Azzam juga menjelaskan, bahwa Eyelink Foundation telah rutin memberikan bantuan sosial berupa pemeriksaan mata, pembagian kacamata hingga operasi Katarak dan Pterigium gratis bagi masyarakat.

“Tentunya kita patut untuk terus memperluas akses kesehatan mata bagi segala pihak, selain kepedulian kesehatan mata juga untuk peningkatan produktivitas.” tandasnya.

Program ini melibatkan ribuan pekerja sektor non formal yang terdiri dari pedagang, pengerajin hingga nelayan, dengan harapan 5.000 kacamata baca gratis yang dibagikan secara bertahap ini bisa bermanfaat untuk menunjang produktivitas para pekerja.

Kegiatan yang digelar di Desa Randuagung, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, membuat banyak masyarakat yang sadar akan kesehatan mata. Sehingga tercatat 79 orang pekerja non sektoral terdiri dari pedagang di pasar, asongan, pengrajin, produsen, satpam, dan lainnya melakukan pemeriksaan mata.

Sementara itu, di waktu yang sama di Desa Sidomukti, Kec. Lamongan, tercatat 98 melakukan pemeriksaan mata. Aktivitas pemeriksaan dan pembagian kacamata baca gratis ini akan dilakukan secara bertahap selama Oktober  2023 hingga 5.000 kacamata baca gratis terdistribusikan. (Mor)