JAKARTA (IndependensI.com) – Pengabdian masyarakat (Pengmas) yang dilakukan di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu merupakan pengalaman pertama tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi Universitas Indonesia di desa ini. Pemilihan desa ini sebagai desa binaan diawali dari diskusi dengan perwakilan daerah tersebut tentang isu kesehatan yang menjadi permasalahan utama di sana.
Diketahui penyakit tuberkulosis (TBC) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang masih tinggi di Indonesia. Indonesia menjadi peringkat dua untuk kasus TB di dunia, menyumbang sekitar 10% dari total kasus TBC. Hal ini juga menjadi masalah yang dialami masyarakat pada wilayah Kepulauan Seribu, terutama di pemukiman padat penduduk, salah satunya Pulau Panggang.

Akses informasi kesehatan yang terbatas, kesadaran yang rendah tentang gejala dan pengobatan TBC, serta masih tabunya penyakit ini di masyarakat menjadi tantangan utama dalam penanggulangan penyakit ini di daerah Pulau Panggang. Dengan alasan tersebut, tim pengmas mengusung tema edukasi TBC kepada masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat desa tentang penyakit ini serta langkah-langkah pengobatannya.
Program pengabdian masyarakat FFUI ini diketuai oleh apt. Nisa Maria, M.Farm. dengan anggota tim apt. Tri Wahyuni, Ph.D, apt. Indri Yuliani, M. Farm. Klin., apt. Annisa Lazuardi Larasati, M.Farm., Dr. apt. Febrina Amelia Saputri, M.Farm., dan Prof. apt. Retnosari Andrajati, MS. Ph.D. Selain itu, kegiatan pengmas ini dibantu oleh teman teman mahasiswa Luis Jericho, Aliyya Hanaa Naila, Bealda Khairunnisa, Nathalia Graciella Anastacia, Haqqi Islami Syafi’I, Anhar Muflih, dan Munawar Satria yang merupakan perwakilan mahasiswa dari program studi sarjana, profesi apoteker, dan magister Ilmu Kefarmasian, Fakultas Farmasi UI.

Program Pengmas ini dilaksanakan untuk memberikan edukasi dengan tujuan pencegahan kenaikan kasus TBC di Kepulauan Seribu. Tim Pengabdian Masyarakat FFUI berinisiatif untuk mengembangkan media edukasi dan pengobatan penyakit TBC berupa flipbook dan penyuluhan secara langsung untuk memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi terkait TBC. Selain itu, pada program ini dilakukan pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat Pulau Panggang yang hadir di tempat acara.
Kegiatan ini diawali dengan penyuluhan terkait dengan penyakit dan pengobatan TBC serta sesi tanya-jawab dengan masyarakat yang hadir. Pada penyuluhan ini juga diperlihatkan flipbook yang telah disusun oleh tim pengmas sebagai media informasi terkait TBC. Setelah penyuluhan dengan durasi kurang lebih 30 menit, dilakukan pemeriksaan kesehatan gratis berupa pengukuran tekanan darah, Hb, kolesterol, asam urat, dan gula darah.
Setelah itu, 76 peserta pertama yang melakukan pemeriksaan kesehatan gratis akan mendapatkan makanan serta goodie bag yang berisi alat tulis, susu, dan multivitamin yang dapat menunjang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Rangkaian acara ini dilakukan di Kantor Kelurahan Pulau Panggang pada pukul 08.00 hingga 11.30 WIB.
Tanggapan positif didapatkan dari warga Pulau Panggang terkait program ini. Seperti yang disebutkan oleh Sekretaris Kelurahan Pulau Panggang, Nur Alim S.KM., M.KM “Kegiatan pengecekan kesehatan gratis sangat membantu masyarakat desa untuk mendeteksi penyakit yang mungkin diderita sebelum terjadi perparahan,” kata Nur Alim.
Pernyataan lainnya didapatkan dari salah satu warga Pulau Panggang. “Program ini diharapkan dilakukan terus menerus di tahun-tahun selanjutnya,” kata Tedjo.