JAKARTA (Independensi.com) – Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menegaskan tahun ini tingkat kekeringan di wilayah lumbung padi menurun cukup signifikan.
Untuk itu, lanjutnya, kekeringan yang terjadi di sejumlah wilayah tidak berdampak pada stok dan harga pangan.
Amran mencatat saat ini pasokan pangan seperti beras masih cukup banyak meski ada kekeringan.
Mentan mencontohkan wilayah lumbung padi seperti Jawa Barat, jika pada tahun lalu ada 100.000 hektare (ha) lahan yang mengalami kekeringan, pada tahun ini menurun menjadi hanya 3.000 ha.
“Khusus Jawa Barat, Bapak Gubernur langsung melaporkan bahwa kekeringan hanya 3.000 ha, dibandingkan tahun sebelumnya 100.000 ha,” ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (12/9), seperti dikutip dari laman liputan6.com.
Salah satu penyebab turunnya jumlah luas lahan pertanian yang mengalami kekeringan akibat mulai berfungsinya bendungan dan embung yang dibangun pemerintah.
Dengan demikian, meski menghadapi kekeringan akibat kemarau, ada pasokan air yang dialiri dari bendungan dan embung tersebut.
“Ini menurun karena ada bendungan Jatigede, bendungan ini sudah berfungsi. Kemudian kita membangun embung yang luar biasa, kemudian ada alat mesin pertanian dan seterusnya. Sehingga standing crop (padi) sekarang ada 4,6 juta ha seluruh Indonesia. Dan itu aman sampai 4 bulan,” kata dia.
Pasokan Beras
Sementara itu, untuk pasokan beras, lanjut Amran, per hari ini serapannya mencapai 11 ribu ton, sedangkan yang masuk ke Pasar Induk Cipinang hampir mencapai 5.000 ton.
Dengan demikian, stok beras diperkirakan masih aman dan tidak terganggu oleh kekeringan.
“Alhamdulillah, tadi pagi serapan kurang lebih 11.000 ton beras dalam sehari, itu tinggi. Kemudian yang masuk ke Cipinang 4.800 ton, hampir 5.000 ton (beras), itu cukup tinggi. Jadi harga bagus,” ujar dia. (Berbagai sumber)