CILACAP (IndependensI.com) – Setelah meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap Ekspansi 1×660 MW pada Senin, 25 Februari 2019, Presiden Joko Widodo dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Gedung Patra Ria Pertamina untuk menghadiri Penyerahan Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) bagi masyarakat Kabupaten Cilacap dan sekitarnya.
Namun di luar agenda yang telah direncanakan, Presiden mampir ke Pasar Pelem Gading. Saat mobil kepresidenan berhenti, sontak membuat warga yang saat itu berada di pasar dan sekitarnya menyambut kedatangan Presiden.
Begitu Presiden keluar dari mobil, warga berebut salaman dan foto bersama dengan orang nomor satu di negeri ini. Presiden kemudian masuk ke dalam pasar.
Kios pertama yang didatangi Presiden adalah pedagang beras. Di sini Presiden membeli 10 kilogram beras dengan harga Rp10.000 per kilogram.
Setelah itu Presiden membeli pare sebanyak 2 kilogram seharga Rp7.000 per kilogramnya. Kepala Negara juga sempat membeli tape, tempe, dan taoge.
Setelah berbelanja di pasar dan akan melanjutkan perjalanan kembali, ratusan warga telah menanti untuk berswa foto dan bersalaman. Presiden pun dengan senang meladeni permintaan warga tersebut.
Bahkan Presiden sempat meminta asisten ajudan untuk membantu warga yang ingin berfoto dengannya. Presiden Jokowi berada di pasar selama 30 menit. Setelah itu, Presiden kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan menuju Gedung Patra Ria Pertamina.
“Tadi janjinya Pak Menteri ESDM akhir tahun ini 99,9 persen harus sudah masuk ke semua rumah tangga yang ada di seluruh Tanah Air ini,” kata Presiden.
Untuk diketahui, pembangunan PLTU Cilacap Ekspansi yang diresmikan oleh Presiden ini terdiri atas dua tahap. Tahap pertama dengan kapasitas 1×660 MW telah selesai dibangun sekaligus diresmikan Presiden dan diharapkan mampu melayani tambahan pelanggan baru hingga 682.000 pelanggan dari kelompok rumah tangga.
Sementara untuk tahap kedua, pembangunan diperkirakan selesai lebih cepat dari target semula. Pembangunan PLTU Cilacap Ekspansi tahap kedua dengan kapasitas mencapai 1×1.000 MW akan selesai pada akhir tahun 2019 ini.
“Masih ada sisa 1.000 MW yang juga akan diselesaikan nanti akhir tahun ini. Tadi bisik-bisik Pak Dirut ke saya, Pak, ini kelihatannya bisa maju satu tahun. Harusnya tahun 2020 tapi mungkin akhir tahun ini insyaallah bisa kita selesaikan,” ucap Presiden.
Dengan tambahan 1×1.000 MW tersebut pemerintah melalui PLN akan mampu menyediakan pasokan kebutuhan listrik lebih banyak lagi kepada rakyat Indonesia.
Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji.