JAKARTA (Independensi.com) – Setelah berjalan dengan idealisme masing-masing, kini Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) berjalan beriringan mendukung kedaulatan pangan bangsa Indonesia dengan dirjen yang dipimpin oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko,mengatakan HKTI bersama Fadzli Zon sepakat untuk bersatu-padu membangun pertanian Indonesia yang semakin kokoh, dan memikirkan petani Indonesia.
“Kami melaporkan ke Menteri Pertanian atas perkembangan kondisi terakhir HKTI, dan kami bersepakat dengan Pak Fadli Zon untuk bersatu-padu membangun petani dan pertanian Indonesia yang semakin kokoh, dan betul-betul memikirkan petani dan pertanian Indonesia,”kata Moeldoko saat menghadiri pertemuan bersama para pimpinan HKTI di Ruang Kerja Menteri Pertanian, Kantor Pusat Kementan, Rabu (17/06)
Moeldoko menerangkan dibawah arahan Mentan bersama sama membangun sinergi serta terlibat secara langsung, sehingga kehadiran KHTI memberikan nilai tambah bagi petani dan pertanian Indonesia.
Selain itu, HKTI juga akan memperkuat sinergi guna memikirkan langkah-langkah strategis untuk membangun petani dan pertanian Indonesia.
“Dalam diskusi tadi, ada 3 sampai 5 bulan ke depan kita bersama mengambil langkah-langkah konkrit di lapangan, apa yang akan dilakukan secara maksimal,” tambahnya.
Sementara Mentan SYL mengungkapkan optimismenya terhadap sinergi HKTI dapat mendukung perkembangan pertanian Indonesia. Menurutnya,sinergi antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan HKTI menjadi rahmat bagi negara, bagi petani, dan juga sesuatu keberuntungan untuk Kementan.
“Karena biar bagaimanapun, Kementerian Pertanian sebagai kementerian teknis hanya bisa bergerak kalau infrastruktur pertanian hadir ditengah-tengah kehidupan yang ada. Dan salah satu infrastruktur itu adalah HKTI”, terang Mentan.
Mentan menambahkan untuk menggerakkan pertanian Indonesia yang kuat, pertanian harus memiliki social engineering dalam bentuk peranan fungsional dari HKTI yang diharapkan dapat mendorong akselerasi kekuatan pangan nasional.
Sementara itu, Fadzli Zon mengungkapkan harapannya bahwa HKTI dapat menyelesaikan dualisme kepemimpinan untuk memajukan pertanian Indonesia.
“Dengan pertemuan ini akan ditindaklanjuti dengan pertemuan berikutnya, kita mengakhiri dualisme HKTI selama sepuluh tahun sebagai stakeholder pertanian,”ucapnya.
Kedepan bisa bekerjasama untuk memajukan sektor pertanian memakmurkan petani itu pada intinya. Sebagai mitra strategis dari pemerintah, masalah ini akan selesai kalau ada kerjasama dari semua pihak.
“HKTI sebagai organisasi petani yang menyerap aspirasi semua petani, kita menjaga pangan kedepan, apalagi ditengah pandemi covid ini,”tutup Fadli.(wst)