TANGERANG (Independensi.com) – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyambut panda peminjaman pengembangbiakan (breeding loan) dari Giant Landas, China, untuk Indonesia bernama Cai Tao (jantan) dan Hu Chun (betina) setibanya Indonesia.
“Kerja sama semakin mantap dan mempererat hubungan diplomatik di berbagai bidang. Hubungan kita yang terjalin dengan Tiongkok sekarang berkembang untuk urusan konservasi,” kata Siti di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (28/9/2017).
Kerja sama bilateral berupa “breeding loan” giant panda jenis Ailuropoda melanoleuca ini, menurut dia, sudah dirintis sejak 2008 dan baru pada 1 Agustus 2016 terjadi penandatanganan MoU antardua negara.
“Sampai akhirnya pemerintah menunjuk Taman Safari Indonesia (TSI) selaku lembaga konservasi yang akan menjadi rumah bagi sepasang panda ini,” lanjutnya.
Dengan demikian Indonesia menjadi negara ke-16 yang mendapat “breeding loan” satwa yang masuk kategori Appendiks I CITES dan sekaligus lambang bagi Tiongkok.
Direktur PT TSI Jansen Manansang mengatakan penunjukan lembaga konservasinya untuk menjadi rumah bagi Cai Tao dan Hu Chun ini karena keberhasilan-keberhasilan dalam melakukan pengembangbiakan berbagai satwa di lindungi yang ada.
“Memang kami termasuk menjadi pioneer sejak tahun 1980-an menjalankan konservasi, termasuk penyelesaian konflik gajah di Way Kambas, berlanjut ke proyek pengembangbiakan badak sumatera dengan membangun santuary,” ujar dia.
Maka kehadiran sepasang panda, ia meyakini mampu semakin mengakrabkan dua negara.
“Dan TSI 1 Bogor senang menerima menerima tanggung jawab ini, dengan harapan dapat dikembangbiakkan dengan baik di Indonesia dan masyarakat tidak perlu jauh pergi untuk melihat panda,” katanya pula. (Ant)