JAKARTA (IndependensI.com) – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengalokasikan anggaran sebesar Rp20 miliar untuk Panitia Penyelenggara Asian Para Games (INAPGOC) 2018 sebagai langkah antisipasi pencairan anggaran Rp86 miliar yang membutuhkan waktu lebih lama.
“Kami sudah menganggarkan realokasi anggaran dari internal kami jika ada keputusan lain dari DPR terkait anggaran INAPGOC. Kami menyiapkan Rp20 miliar untuk menutupi beberapa hal krusial terkait penyelenggaraan,” kata Menpora Imam Nahrawi seperti dikutip dari Antara, Jumat (6/10). Imam berharap prestasi atlet-atlet difabel Indonesia dapat lebih baik pada Asian Para Games 2018 di Jakarta melalui pemusatan pelatihan nasional di Solo, Jawa Tengah. “Saya tidak mungkin bicara target terlebih dahulu karena kami ingin mulai sebuah pemusatan pelatihan nasional di Solo,” kata Menpora.
Ketua INAPGOC 2018 Raja Sapta Oktohari mengatakan, kegiatan penghitungan mundur yang berkolaborasi dengan konser musik Synchronize Festival 2017 itu menjadi bukti komitmen Indonesia sebagai tuan rumah Asian Para Games 2018. “Semua tantangan dan kendala akan kami hadapi. Kami tidak ingin menjadi panitia yang cengeng. Sejauh ini, setiap permasalahan yang kami hadapi didukung oleh para pemangku kepentingan terutama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla,” kata Okto.
Lebih jauh Okto menambahkan, kegiatan persiapan pelaksanaan Asian Para Games 2018 akan berlanjut dengan Rapat Koordinasi Panitia Penyelenggara Ke-4, rapat pertemuan komandan kontingen, dan pertemuan delegasi-delegasi teknis. “Kami juga masih melihat peluang-peluang waktu yang sesuai untuk menggelar kejuaraan uji coba,” kata Okto.
Sebelumnya Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta mengatakan anggaran Rp20 miliar untuk INAPGOC berasal dari pemanfaatan dana Museum Olahraga di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). “Pencairan dana Rp86 miliar masih menunggu rapat dengan Komisi X DPR RI. Kami akan coba merevisi dana internal kami sekitar Rp20 miliar sambil menunggu anggaran Rp86 miliar itu. Jika menunggu pencairan anggaran Rp86 miliar itu mungkin butuh waktu yang lama,” kata Isnanta.