Jasad Pria Dalam Mobil di Bandara SSQ II Pekanbaru, Diduga Bunuh Diri

Loading

PEKANBARU (IndependensI.com) – Seorang pria memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) alamat Jalan Boya Lorong Cempedak nomor 09 RT 003 RW 011 Kabupaten Indragiri Hilir Riau bernama Firzha Hendratno (22), Jumat (20/10) sore ditemukan tewas dalam mobil Kijang Innova BM 1130 LT, di area parkiran B3 Bandara Sultan Syarif Qasyim II, Pekanbaru.

Penemuan mayat itu dibenarkan Imran Candra, Operation Service Manager PT Angkasa Pura II Pekanbaru. Menurut Imran, pihaknya mendapatkan infomasi adanya mayat dalam mobil di parkiran, dari anak-anak yang sedang bermain. “Ada mayat dalam mobil”, ujar Imran.

Begitu mendapatkan informasi, pihaknya langsung mengecek lokasi parkiran, dan benar ditemukan mayat dalam mobil. Saat itu, Polisi sudah berada di lapangan melakukan olah TKP terhadap jasad korban yang posisinya berada dalam bangku sopir. Menurut Imran, mobil Kijang Innova tercatat masuk ke bandara Kamis (19/10/2017) pagi sekitar pukul 9.34 Wib.

Ditempat terpisah, Kapolsek Bukit Raya Kompol Pribadi menjawab pertanyaan IndependensI.Com membenarkan peristiwa penemuan mayat di parkiran Bandara Sultan Syarif Qasyim Pekanbaru tersebut. Namun Kapolsek belum bisa memastikan korban tewas dibunuh atau bunuh diri.

Di TKP kita temukan barang bukti berupa 1 botol air mineral berisi racun serangga, kartu identitas korban, SIM dan KTP, handphone dan sebuah buku diary. “Penyebab kematian korban masih di selidiki, saat ini korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk divisum”, kata Kompol Pribadi

Menurut informasi yang berhasil dirangkum IndependensI.Com bahwa, alamat Firzha Hendratno yang tercatat dalam KTP di Jl Boya Lorong Cempedak Nomor 09 RT /RW 003/011 itu, adalah alamat orangtua angkat Firzha sebagaimana disampaikan Rachmadi Abdillah yang biasa dipanggil Dodi.

Menurutnya, Firzha adalah teman adiknya dan sudah tinggal bersama keluarganya sejak duduk di bangku SMA. Pada awalnya, Firzha itu hanya karena sering main dirumah kami dan ahirnya numpang tinggal. Karena mau ikut tes TNI, maka Firzha menumpang KK dan KTP.

Pokoknya Firzha itu sudah seperti adek angkatlah di rumah kami, begitu juga orang tua, sudah menganggapnya sebagai anak angkat. Sehari-hari, Firzha tergolong anak yang baik dan tidak banyak masalah. Oleh karena itu, saya sangat terkejut setelah mengetahui apa yang menimpa Firzha, ujar Rachmadi Abdillah.

Lebih lanjut Dodi mengatakan, Firzha yang kesehariannya sebagai sopir Abdul Wahib anggota DPRD Riau dari PKB, sangat sibuk, berkaitan dengan keikut sertaannya mencalonkan diri sebagai Balon Bupati Inhil. Kadang Firzha harus pulang pergi Tembilahan – Pekanbaru bersama Abdul Wahid yang gencar melakukan sosialisasi. Namun saat IndependensI berusaha menghudungi Abdul Wahid, belum berhasil.

Berdasarkan data yang berhasil dirangkum pihak Kepolisian, mobil yang dikemudikan korban adalah milik Jayanto Idris yang dijemputnya pada hari rabu lalu. Namun setelah tiga hari berlalu bahwa Firzha belum kembali, membuat Idris khawatir hingga berusaha mencarinya.

Untuk mencari Firzha, ia berusaha melakukan koordinasi dengan aparat. Ternyata posisi Firzha terdeteksi di Bandara Sultan Syarif Qasyim Pekanbaru. Sayangnya saat didatangi, Firzha ditemukan sudah kaku. (Maurit Simanungkalit)