Kunker Menteri PUPR ke Cirebon, Memantau Langsung Proyek Infrastruktur

Loading

CIREBON (Independensi.com) -Untuk mendukung ketahanan pangan dan air sebagai Nawa Cita Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono melakukan kunjungan kerja ke Cirebon untuk mengecek perkembangan proyek strategis bidang sumber daya air yang tengah dikerjakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung.

“Seperti biasa dalam setiap Kunker, saya ingin mendengar laporan langsung perkembangan proyek. Apa masih ada kendala di lapangan, jika ada segera dicarikan solusinya,” kata Menteri Basuki usai mengadakan rapat di Kantor BBWS Cimanuk Cisanggarung.

Balai Besar WIlayah Sungai  Cimanuk Cisanggarung saat ini tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Kuningan dan Cipanas. “Bendungan Kuningan dibangun dengan anggaran konstruksi sebesar Rp 464 miliar akan memiliki daya tampung sebesar 25 juta m3,” Kepala Balai BBWS Cimanuk Cisanggarung Bob Arthur Lambogia dalam paparannya dihadapan Menteri Basuki.

Ditambahkannya manfaat dibangunnya Bendungan Kuningan yakni sebagai sumber air bagi Daerah Irigasi Cileuweung seluas 1.000 hektar dan Daerah Irigasi Jangkelok seluas 2.000 hektar. Disamping itu memberikan manfaat bagi pengendalian banjir, air baku 300 liter/detik dan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 535 KW. Progres fisik bendungan ini sudah mencapai 62% dan ditargetkan selesai tahun 2018.

Sementara kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk – Cisanggarung Bob Arthur Lambogia menambahkan, ” bahwa BBWS Cimanuk Cisanggarung tengah membangun Bendung Copong sebagai bagian dari pengembangan daerah irigasi (DI) Leuwigoong di Kabupaten Garut. Progres fisiknya sudah tuntas untuk Bendung dan paket 9A-9B. Sedangkan paket 9C dan 9D baru mencapai 85 persen.”

“Untuk progres konstruksi Bendungan Cipanas yang kontrak pembangunannya ditandatangani pada November 2016, saat ini sudah mencapai 7% dan ditargetkan selesai tahun 2021. Bendungan ini akan menampung air sebanyak 190 juta m3 dengan biaya pembangunan Rp 1,2 triliun, manfaatnya sebagai sumber air untuk irigasi pertanian di wilayah Sumedang dan Indramayu dengan luas sekitar 8.089 hektar, air baku dan pengendali banjir di wilayah Pantura dan juga penghasil listrik 3 megawatt. “ tambah Bob Arthur

“Lalu pembangunan DI Rengrang di Kabupaten Sumedang yang progres fisiknya telah mencapai 45 persen dimana sebagian lahannya masih dalam tahap pembebasan lahan.  Pembangunan DI Rengrag sudah dilakukan sejak 2014 dan diperkirakan rampung 2018. “ imbuh Bob Arthur

“Kemudian melakukan modernisasi DI Rentang di Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon. Modernisasi yang dilakukan adalah rehabilitasi pintu atau bangunan ukur elektrikal atau mekanikal. Sampai dengan Oktober ini progresnya sudah mencapai 80 persen.” Pungkas Bob Arthur.