Pramuka peserta sosialisasi pembaruan kebangsaan. (foto: jonder sihotang)

Pluralisme

Loading

BEKASI (IndependensI.com)- Pembaruan kebangsaan, menyangkut kesadaran kita bahwa masyarakat Kota Bekasi sangat heterogen dari berbagai suku bangsa dan keyakinan.

“Ada yang dari suku Betawi, Jawa, Sunda, dan lainnya. Dan hampir semua suku bangsa ada di Kota Bekasi maka d disebut juga miniaturnya Indonesia,” kata Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu dalam sosialisasi pembangunan kebangsan, kemrin.

Melalui sosialisasi, Syaikhu berharap masyarakat Kota Bekasi terutama pemuda harus menyadari betul perbedaan ada di tengah kehidupan dan kita dituntut lebih dewasa menyikapi perbedaan tersebut.

“Pemuda menjadi motor pembangunan dimasa akan datang. Dengan perbedaan ini kita harus sikapi dan cermati dengan bijak agar tidak menimbulkan konflik ditengah masyarakat,” katanya.

Sosialisasi diikuti peserta dari berbagai ormas kepemudaan diantaranya pengurus karang taruna tingkat kota, kecamatan dan kelurahan serta para penggerak Pramuka.

Ia juga mengungkapkan perbedaan ini merupakan rahmat Allah SWT. Suatu keniscayaan kita diciptakan dengan latar belakang yang berbeda. Dalam Alquran manusia diciptakan berbeda agar nantinya tumbuh sikap saling mengenal, ujarnya.

Syaikhu berharap pemuda saling menjaga perbedaan dan tumbuhkan sikap saling menghormati. Bila ditemukan konflik segera selesaikan dengan jalan dialog. Ini penting menurutnya guna meminimalisir konflik ditengah masyarakat agar pembangunan di Kota Bekasi semakin baik. (jonder sihotang)