Elpiji 3Kg Nonsubsidi. (Ist)

Elpiji 3 Kg Nonsubsidi Mulai Ditawarkan, Dibanderol Rp40.000

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – PT Pertamina (Persero) mulai melakukan uji pasar untuk produk Liquefied Petroleum Gas (LPG/elpiji) nonsubsidi dengan volume 3 kilogram (Kg) sejak Juli ini. Rencananya, produk itu akan dilepas dengan harga di atas Rp40 ribu per tabung.

Namun, Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan harga itu masih belum pasti, lantaran saat ini masih dalam tahap uji coba. Harga di atas Rp40 ribu itu mempertimbangkan biaya produksi dan margin yang bisa didapatkan oleh agen penjual elpiji.

“Detail harga belum pasti, tapi kami sudah lakukan uji coba. Yang pasti di atas Rp40 ribu per tabung, nanti mungkin hasilnya akan diketahui setelah uji coba selesai,” jelas Adiatma, Senin (2/7).

Ia melanjutkan, saat ini uji coba dilakukan di dua kota yakni Jakarta dan Surabaya. Dua kota ini dipilih sebagai lokasi percobaan karena memiliki populasi kelas menengah ke atas yang cukup banyak. Di Jakarta, fokus uji coba elpiji 3 Kg non subsidi ini dipusatkan di Pondok Indah.

“Karena tujuan dari elpiji non subsidi ini kan agar masyarakat mampu jangan beli elpiji melon lagi. Makanya sengaja didistribusikan di kota-kota besar,” katanya.

Rencananya, uji pasar ini dilakukan selama enam bulan ke depan, atau berakhir Desember 2018 mendatang. Volume yang disebar tercatat 5.000 tabung dengan sebaran 3.500 tabung di Jakarta dan 1.500 tabung di Surabaya.

“Ini dijual di toko seperti mini market, harusnya sih mudah didapatkan. Kami juga sudah sebar ke pangkalan-pangkalan elpiji yang ada di daerah tersebut,” ujarnya.

Sebelumnya, Plt Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan perusahaan sudah mengantongi izin niaga dari pemerintah sehingga elpiji ini sudah bisa didistribusikan 1 Juli ini. Produk ini dilepas dengan target pasar masyarakat metropolis yang tidak mau repot dengan kehadiran elpiji 12 Kg.

“Mungkin seperti masyarakat yang tinggal di apartemen, ini sangat cocok,” jelas dia.

Wacana untuk memasarkan elpiji non-subsidi ini sebenarnya sudah tercetus sejak tahun 2016 silam. Direktur Pemasaran Pertamina saat itu Ahmad Bambang mengatakan produk elpiji 3 kg non-subsidi ini nantinya diperuntukkan bagi golongan masyarakat yang tidak berhak menerima subsidi, namun menganggap harga elpiji 5,5 Kg terlalu mahal.