Susy Susanti. (Istimewa)

Susy: Target Satu Gelar Paling Realistis

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti menyebutkan, target tim Indonesia meraih satu gelar di ajang Blibli Indonesia Open 2018. Target ini dinilai Susy paling realistis, mengingat ini adalah turnamen level teratas dalam rangkaian seri BWF World Tour.

Selain itu, Susy juga menyebutkan bahwa persaingan bulutangkis antar negara kini semakin ketat. Popularitas bulutangkis yang meroket membuat banyak negara-negara yang menjadi pendatang baru di bulutangkis dan mulai bisa banyak bicara, seperti Spanyol dan Rusia. Spanyol mampu melahirkan Carolina Marin yang telah mencetak sejarah sebagai pebulutangkis Spanyol pertama yang meraih gelar Juara Dunia dua kali pada tahun 2014 dan 2015, serta puncaknya medali emas tunggal putri di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

Ganda Rusia, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov berhasil mencatatkan nama mereka sebagai orang Rusia pertama yang menjuarai gelar bergengsi All England 2016. “Saya bicara realistis, tidak bicara janji-janji muluk. Karena janji adalah janji. Yang realistis memang satu, yang rangking satu dunia kan cuma satu, ganda putra. Ada kans juga di ganda campuran,” sebut Susy, Senin (02/07/2018). “Kalau saya bilang target lima gelar, ini terlalu di awang-awang, namanya mimpi. Karena peta kekuatan bulutangkis kini merata?” kata Susy.

Lebih jauh Susy juga mengatakan, soal pembinaan pemain pelapis yang sampai saat ini masih menjadi tantangan tersendiri bagi PBSI. Bukan cuma soal mencetak juara, PBSI pun punya PR besar dalam soal regenerasi, apalagi beberapa pemain senior telah mengisyaratkan gantung raket dalam waktu dekat.

“Popularitas badminton ini naiknya luar biasa. Otomatis negara-negara lain juga kerja keras, kita pun harus lebih ekstra lagi, kalau dulu bisa dominasi karena tidak terlalu banyak negara yang ikut. Sekarang bisa dilihat ada Rusia, Spanyol. Atau mungkin kita terlena dengan prestasi masa lalu, kemudian tidak siap untuk membina, karena mengandalkan pemain itu lagi itu lagi, membina itu tidak bisa instan, butuh proses,” tutur Susy.

Saat ini pasangan ganda putra rangking satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, menjadi andalan untuk meraih gelar di turnamen level elit. Selain itu, pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juga masih mampu bersaing dan meraih gelar-gelar bergengsi seperti gelar juara dunia pada tahun lalu.