JAKARTA (IndependensI.com) – Empat tahun lalu, dua hari setelah final di Rio de Janeiro, lebih dari 400.000 orang memadati Fanmeile Berlin. Mereka menyambut kedatangan tim nasional Jerman yang membawa pulang Piala Dunia.
Bertempat di antara dua tujuan wisata terkenal, Gerbang Brandenburg dan Siegessaule, lapangan ini selalu menjadi pusat nonton bareng turnamen besar sejak Piala Dunia 2006 di Jerman. Waktu itu, sekitar 750.000 orang menyaksikan siaran langsung duel Jerman melawan Swedia di babak 16 besar.
Tadinya, Jerman diharapkan bertemu Inggris di perempat final Piala Dunia 2018 pada Sabtu (8/7/2018). Namun harapan itu sirna setelah ‘Mannschaft’ gagal lolos penyisihan grup. Hanya sekitar 3.000 orang datang ke Fanmeile Berlin untuk menyaksikan pertandingan Inggris melawan Swedia. Hingga 30 menit jelang kick-off, tidak ada orang di area di depan layar utama.
Jerman maju ke semifinal setiap turnamen besar sejak 2006, sehingga keramaian di Fanmeile berlangsung lama. Kini, pedagang kaki lima yang membuka gerai di tempat itu harus gigit jari. Angka penjualan turun tajam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Penjual cenderamata tim nasional Jerman bahkan nyaris tidak dapat pembeli.
Tidak ada lagi antrean panjang di warung makanan dan bir. Weltmeisterbowle, tampat minuman berwarna bendera Jerman, tidak lagi menarik perhatian. Meski sepi pengunjung, pengelola Fanmeile tetap menggelar nonton bareng untuk menghormati kontrak. Mereka mengatakan para pedagang sudah membayar uang sewa hingga akhir turnamen. Ruas jalan sepanjang 2kilometer antara Siegessaule dan Gerbang Brandenburg masih ditutup untuk lalu lintas kendaraan.
Sebagian besar penonton pertandingan Inggris vs Swedia adalah wisatawan asal Inggris yang sedang berlibur di Jerman. “Saya datang dengan ke sini dengan kostum khusus. Saya amat gembira menyaksikan Inggris menang. Semoga kami bisa membawa pulang Piala Dunia,” kata Rob asal London seperti dikutip ESPN.
Warga Berllin, Gudrun dan Ralf, menyaksikan siaran langsung yang ditayangkan di tiga layar raksasa. “Kami datang ke sini untuk menonton sepakbola. Tentu saja lebih menyenangkan jika yang kami lihat adalah Inggris melawan Jerman,” kata dua bersaudara itu.
“Buat kami, kegiatan ini tetap menyenangkan. Cuaca cerah dan tempatnya lapang. Kami juga ingin memperlihatkan dukungan untuk pengelola. Kami tidak mau mereka rugi,” ujarnya.
Nimsy, Leo, dan Arturo datang ke Berlin dari La Piedad, Mesiko. “Kami sedang berlibur di sini. Kami menjelajahi ibu kota Jerman. Kami senang karena bisa menyaksikan pertandingan sepakbola dan tentu saja kami berharap Meksiko masih bertahan hingga tahap ini. Sayang sekali Jerman juga sudah tersingkir. Pasti seru jika kedua tim masih bermain,” kata mereka.
Lucy, Albert, dan Kirsty, yang duduk di baris depan, bertanya: “Kapan Jerman bermain lagi?” Jawabnya: September.