Cegah Peredaran Narkotika/Psikotropika Kemenhub Sosialisai Anti Narkotika

Loading

BATAM (IndependensI.com) – Dalam rangka pencegahan dan pemberantasan peredaran narkotika/psikotropika melalui transportasi laut, Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menggelar kampanye dan sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran narkotika /psikotropika kepada para penumpang kapal dan stakeholders bidang pelayaran di Pelabuhan di kota Batam pada tanggal 31 Oktober dan 1 November 2018.

Kampanye anti narkotika ini dilakukan dengan sasaran masyarakat pengguna transportasi laut khususnya para penumpang kapal  di Pelabuhan Batam, sedangkan sosilalisasi diikuti oleh para Kepala UPT Ditjen Perhubungan Laut dan stakeholders bidang pelayaran bertempat di Swiss-belhotel Batam.

“Kegiatan kampanye dan sosialisasi anti narkotika ini selain sebagai tindaklanjut pelaksanaan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2018 juga merupakan bentuk nyata dukungan dan peran aktif Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dalam aksi pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran narkotika/psikotropika (P4GN) melalui transpotasi laut,” demikian dikatakan Kabid Kepelabuhanan Kantor Pelabuhan Kelas I Batam Doddy Tri Wahyudi  mewakili Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Pelabuhan Batam (1/11).

Menurut Doddy saat ini peredaran narkoba atau yang dikenal dengan istilah Napza  tidak hanya melalui kawasan perkotaan saja tetapi juga sudah memasuki pedesaan dan pelosok di seluruh penjuru tanah air dan bahkan sudah menyasar ke seluruh lapisan masyarakat.

Guna menyikapi kondisi ini, lanjut Doddy hal penting yang harus diwaspadai oleh kita semua terutama para petugas di Pelabuhan bahwa disinyalir peredaran narkoba sebagian besar dilakukan melewati jalur laut.  Untuk itu, seluruh jajaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut  khususnya bagi para petugas lapangan di pelabuhan  harus waspada terhadap masuknya barang-barang terlarang seperti narkoba melalui jalur laut.

“Kita tidak bisa memungkiri bahwa pelabuhan laut sebagai tempat kita bertugas disinyalir menjadi garda atau pintu masuk terdepan barang terlarang tersebut. Kita harus mencegahnya bersama-sama agar tidak sampai mengganggu keselamatan dan keamanan transportasi laut!” kata Doddy.

Acara sosialisasi Anti Narkoba tahun ini menghadirkan tiga nara sumber yaitu Direktur Desiminasi Informasi Badan Narkotika Nasional (BNN), Brigjenpol Antoni Hutabarat, Kasubbag Perencanaan dan Keuangan PPTB Kemenhub, Ari Setianto Kurniawan dan  Kasie Tenaga Kesehatan Pelayaran, BKKP dr. Aswan.

Dalam paparannya Antoni Hutabarat mengatakan saat ini Indonesia sudah darurat narkoba. Menurut Anton, jalur masuk barang terlarang tersebut di Indonesia memang sebagian besar melalui jalur laut atau wilayah perairan  termasuk di wilayah batam.

“Banyaknya peredaran narkoba melalui jalur laut  menuntut jalur transportasi laut harus  diawasi secara ketat guna mencegah masuknya barang-barang berbahaya tersebut melalui pelabuhan-pelabuhan,” katanya.

Sementara itu, Kasubbag Perencanaan dan Keuangan PPTB, Eri Setianto Kurniawan mengatakan dalam rangka mengantisipasi peredaran ilegal narkoba, Kementerian Perhubungan terus melakukan aksi pencegahan dan pemberatasan peredaran narkoba baik melalui sosialisasi seperti yang dilakukan hari ini maupun melakukan tes urine bagi aparatur Kementerian Perhubungan, para operator transportasi maupun taruna/i.

“Hingga saat ini jumlah aparatur Kementerian Perhubungan yang telah melakukan cek melalui tes urine telah mencapai 7.431 orang dari target sebanyak 12.738 orang (58 %),” kata Eri.

Menurutnya, tes urine bagi aparatur Kementerian Perhubungan ini sangat penting karena sumber daya manusia sektor transportasi yang sehat, kompeten dan terbebas dari narkoba sangat menentukan dalam menjamin keselamatan dan keamanan penyelenggaraan jasa transportasi.

Sedangkan dr. Aswan menyatakan  melalui kampanye dan sosialisasi anti narkoba ini bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat dan aparatur  Ditjen Perhubungan Laut bahwa narkoba itu sangat berbahaya karena bisa membuat kinerja negatif terutama saat melakukan pelayaran di atas kapal.