Dibutuhkan partisipasi swasta untuk ikut pada pembangunan proyek kereta api

Pemerintah Terus Dorong Keterlibatan Swasta Pada Proyek Kereta

Loading

JAKARTA – Saat ini ada dua proyek pembangunan pengelolaan kereta api yang melibatkan pihak swasta yaitu proyek pembangunan Kereta Api Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) dan Kereta Api Makassar Pare-Pare.

Menteri Perhubunhan Budi Karya Sumadi berharap pihak swasta bisa masuk dalam skema pengelolaan agar yang mengerjakan pembangunan terkait perkeretaapian tidak hanya pemerintah.

:Ini merupakan format yang baik dan sebaiknya dapat terus diterapkan pada proyek perkeretaapian lainnya,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai menghadiri Reviu 1 Tahun Kereta Api Bandara, Rabu, (9/1).

Dua proyek contoh yang melibatkan swasta dan proyeknya tengah berlangsung yaitu, Kereta Api Jabodebek dimana pemerintah menugaskan PT. Kereta Api Indonesia meminjam dana pada pihak swasta dengan suatu bunga tertentu untuk melakukan investasi dan kita membayar availability payment. “inilah format yang tidak hanya mengandalkan pemerintah saja namun juga melibatkan swasta,” jelas Menhub.

Proyek lain adalah pembangunan Kereta Api Makassar Pare-Pare juga telah dilakukan beberapa segmen dan sudah ditentukan pemenang.

“Saya cukup terkejut karena pihak swasta yang ingin berkontribusi dalam proyek Kereta Jabodebek dan Kereta Makassar Pare-Pare itu banyak sekali seperti dari Korea, Jepang,” tambahnya.

Menhub menjelaskan bahwa salah satu akses okupansi kereta api juga harus didukung dengan adanya integrasi antar moda. Nantinya, akan disusun skema integrasi transportasi agar semakin memudahkan masyarakat.

Nanti kalau Kereta Jabodebek sudah jadi (rencananya pada akhir tahun 2019), kereta tersebut dari Dukuh Atas bisa mengangkut penumpang dengan berbagai tujuan dan dengan biaya 12 ribu rupiah saja penumpang bisa sampai Cibubur.

Lalu, Kereta MRT akan segera di operasikan pada Februari sehingga masyarakat dari Lebak Bulus bisa menggunakan ini sampai Dukuh Atas. Dari Dukuh Atas bisa memanfaatkan Kereta Api Bandara bila ingin ke Soekarno Hatta.

“Kalau kedua angkutan tersebut bisa tersambung dari Dukuh Atas, saya yakin bahwa okupansi Kereta Api Bandara diatas 60%,” kata Menhub.

Kereta api saat ini semakin digemari masyarakat, oleh karenanya Menhub akan terus melakukan peningkatan pengelolaan perkeretaapian. Seperti pada peningkatan kapasitas Kereta Rel Listrik yang saat ini menampung 1.2 juta penumpang akan ditingkatkan kapasitas menjadi 2 juta penumpang.

Selain itu, juga menambah jumlah peron dan gerbong kereta api. Menhub mengharapkan dalam 2 tahun ini akan segera rampung.