Kunjungan Wisman di 2018 Tak Capai Target

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah wisatawan mancanegara (wiswan) pada Desember 2018 sebanyak 1,4 juta atau naik 21,43% dibandingkan bulan sebelumnya. Dengan angka tersebut, maka jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia sepanjang tahun 2018 sebanyak 15,8 juta. Angka ini masih jauh dari target pemerintah yang sebanyak 17 juta wisman pada 2018.

“Jumlah wisman Desember 2018 1,41 juta, naik agak tajam, dibandingkan November naik 21,43%,” kata Kepala BPS Suhariyanto di kantor pusat BPS, Jakarta, Jumat (1/2/2019).

Suhariyanto menyebutkan dari 1,4 juta wisman yang berkunjung ke Indonesia, sebanyak 59% atau 825,6 ribu orang melalui jalur udara, sebanyak 370,6 ribu atau 26% melalui jalur laut, dan 15% atau 209,3 ribu lewat jalur darat.

“Bisa dilihat Bandara Ngurah Rai Bali yang jumlah wisman paling tinggi naik 21,81%, juga kenaikan wisman di Bandara Sam Rtulangi Manado,” ungkap dia.

Pria yang akrab disapa Kecuk ini mengungkapkan bahwa jumlah turis yang berkunjung ke Indonesia selalu meningkat dari tahun ke tahun. Sepanjang 2018 sebanyak 15,8 juta atau naik 12,58% dari tahun sebelumnya yang sebanyak 14,03 juta orang.

Meski demikian, Suhariyanto menyebutkan masih banyak yang perlu dibenahi oleh pemerintah agar sektor pariwisata bisa berkontribusi lebih besar pada pertumbuhan ekonomi.

“Banyak yang perlu dilakukan, banyak promosi, infrastruktur di daerah sehingga jumlah wisman meningkat, karena pariwisata ini sumber pertumbuhan,” jelas dia.

BPS mencatat kunjungan turis asal Singapura paling banyak di bulan Desember 2018. Hal ini juga menggeser dominasi wisatawan mancanegara (wisman) dari China.

Suhariyanto mengatakan jumlah wisman pada Desember 2018 tercatat 1,41 juta. Angka ini naik 21,43% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

“Berdasarkan kebangsaan di Desember paling banyak dari Singapura, Malaysia, dari Tiongkok menurun, disusul oleh Australia,” kata Suhariyanto.

Dari 1,41 juta, sebesar 17,15% atau 241,067 wisman dari Singapura, sebesar 17,03% atau 239,328 wisman dari Malaysia, sebesar 10,76% atau 151.168 wisman dari Timor Leste, sebesar 10,18% atau 143.059 wisman asal Tiongkok, dan 8,10% atau 113.897 wisman asal Australia.

“Kalau dari kawasan ada yang menurun Timur Tengah dan Afrika,” ujar dia.

Jumlah kunjungan yang naik di Desember 2018 pun tidak mampu mendorong tingkat penghunian kamar (TPK). Suhariyanto menyebut, TPK pada Desember turun 0,44 poin menjadi 59,75 dari bulan sebelumnya 59,53.

Menurut Suhariyanto, penurunan TPK ini dikarenakan para turis paling banyak berkunjung ke RI di saat minggu terakhir atau pada libur Natal dan Tahun Baru 2019.

“Dengan begitu tingkat penghunian kamar turun 0,44 poin, karena wisman datang di akhir Desember, sehingga ada penurunan TPK sedikit,” ungkap dia.

Sementara perkembangan transportasi nasional, jumlah penumpang angkutan udara domestik sebanyak 7,9 juta atau naik 4,87% dibanding November 2018. Sedangkan penerbangan internasional 12,04%.

Selanjutnya, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri per Desember 2018 sebanyak 1,7 juta orang atau naik 7,32% dibanding bulan sebelumnya. Untung jumlah barang yang diangkut sebesar 22,9 juta ton atau turun 2,62%.

Lalu, jumlah penumpang kereta api di Desember 2018 sebanyak 38,0 juta atau naik 7,56% dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan barang yang diangkut naik 5,82% menjadi 4,3 juta ton.