FBN Bali Dukung Polresta Denpasar Pamerkan Bandar Narkoba Saat CFD

Loading

BALI (Independensi.com) – Forum Bela Negara (FBN) Bali memberikan apresiasinya kepada para penggiat anti narkoba terhadap protesnya terkait postingan dari akun instagram @PolrestaDenpasar yang memamerkan 23 tersangka tangkapan Narkoba selama bulan Februari 2019 di Car Free Day Renon kepada masyarakat umum. Hal tersebut memancing beberapa media untuk memberitakannya di media online maupun cetak.

“Namun jika dicermati lebih mendalam, hal yang dilakukan aparat kepolisian tersebut diyakini sudah dengan perencanaan yang matang yang tujuannya untuk menimbulkan efek jera,” kata Agustinus Nahak, SH.MH., Ketua Forum Bela Negara (FBN) Bali di Denpasar, Rabu (27/2/2019).

Stigmatisasi seharusnya sudah melekat pada diri bandar ataupun pengedar narkoba yang telah merusak generasi muda, “Berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah dengan tetap memberlakukan hukuman mati kepada pengedar narkoba bahkan juga ditambah dengan ‘memiskinkan’ harta kekayaan, jadi dari sudut pandang memberikan rasa malu kepada mereka semestinya tak perlu menjadi perdebatan lagi,” tambah Nahak yang juga praktisi hukum ini.

Menurut Nahak, Narkoba telah menghancurkan generasi bangsa, bisa berpotensi menghancurkan NKRI, sehingga langkah kepolisian dalam penegakan hukum harus di dukung, “Bayangkan saja di setiap lapas hampir rata rata 70% warga binaannya akibat kasus Narkoba dan data terbaru hampir 5 juta orang mati sia-sia karena narkoba setiap tahunnya apakah kita masih berdiam diri,” katanya.

Oleh karena itu, lanjutnya, kita semua harus menyatakan perang terhadap Narkoba dan mendukung langkah pemerintah melalui penegak hukum dengan hukuman mati, dimiskinkan dan dipermalukan di depan publik, langkah ini saya yakin dapat memberikan efek jera kepada pelaku Narkoba/Bandar dan juga penjual. “Kita tidak mau Generasi bangsa ini bahkan anak anak kita hancur masa depannya karena Narkoba, kita juga tidak mau Negara ini hancur karena Narkoba,” tegasnya.

Menurutnya, FBN Bali sangat mengapresiasi dan mendukung langkah polda Bali karena dengan di hadapan kepada publik, “Masyarakat Bali akhirnya tahu siapa-siapa oknum-oknum bandar dan pengedar sehingga minimal masyarakat bisa terhindar dari bahaya Narkoba”. tutup Nahak. (hidayat)