BPN : Hanya Kecurangan yang Bisa Kalahkan Prabowo – Sandi

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade mengaskan, elektabilitas Prabowo – Sandi terus naik, kemenangan pun bukan hal yang sulit untuk diraih. Menurutnya, pasangan nomor urut 02 hanya bisa dikalahkan dengan kecurangan. Karena itu, ia meminta masyarakat untuk menjaga suara mereka mulai dari tempat pemungutan suara (TPS).

Dia melanjutkan, masyarakat harus memastikan siapa saja yang datang ke TPS. Saat perhitungan suara, kata dia, juga harus dipastikan tidak ada yang merusak kertas suara.

Setelah itu, ia meminta masyarakat untuk mencatat C1 dan memotret papan penghitungan suaranya. “Jaga kantor kecamatan dengan safe, yang rawan itu tengah malam. Kami harap seluruh pendukung Pak Prabowo jangan takut intimidasi. Lawan! Kita siap lawan,” kata Andre di Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2019).

Menurut Andre, siapa pun penyelenggara negara yang tidak netral akan berhadapan dengan rakyat Indonesia. Ia menyebutkan, rakyat Indonesia akan melakukan perlawanan pada institusi negara yang tidak netral.

Ia tak ingin wasit mengikuti kompetisi. “Kami BPN Prabowo-Sandi ingatkan pada institusi negara, berlakulah netral. Anda tidak netral, Anda akan berhadapan dengan rakyat Indonesia, rakyat Indonesia ingin perubahan,” tuturnya.

Terpisah, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN), Roslan Roeslani, menyebutkan, tim BPN sedang membangun narasi. Narasi yang dibangun adalah tidak ada yang dapat mengalahkan mereka kecuali kecurangan.

Hal tersebut, kata dia, berbahanya dan dapat membuat polarisasi di tengah masyarakat. “Sudah mulai membangun narasi ya, rakyat jangan dibodoh-bodohi begitulah. Namanya juga orang usaha menang, sah-sah saja. Tapi ya usahanya janganlah membodohi masyarakat, membodohi rakyat,” kata Roslan.

Roslan pun berharap, pilpres 2019 ini dapat jauh dari narasi yang dapat membenturkan antarmasyarakat Indonesia. Jangan hanya demi kemenangan, kerukunan masyarakat dikorbankan.

Menurutnya, bagaimanapun, korban dari polarisasi yang tinggi adalah masyarakat itu sendiri. “Pak Presiden bilang kita harus menang dengan santun dan moral. Jadi tidak menghalalkan segala cara,” ungkapnya.