Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon mengatakan Total Pendapatan, Total Klaim dan Manfaat yang dibayarkan serta jumlah Agen berlisensi di industri asuransi jiwa mengalami pertumbuhan

AAJI; Kinerja Asuransi Jiwa Pertumbuhannya Terus Membaik

Loading

JAKARTA (independensi.com) – Pertumbuhan pendapatan industri asuransi jiwa meningkat 31,9%. Kondisi ini memberikan gambaran bahwa kinerja asuransi jiwa Indonesia akan memperoleh prospek pertumbuhan yang terus membaik.

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon di Jakarta, Rabu (1/9) mengatakan, pencapaian Total Pendapatan industri asuransi jiwa Indonesia sebesar Rp 118,32 triliun atau meningkat 31,9%
dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 89,73 triliun.

AAJI mencatat Total Pendapatan, Total Klaim dan Manfaat yang dibayarkan serta jumlah Agen berlisensi di industri asuransi jiwa mengalami pertumbuhan, meski total Pendapatan Premi mengalami perlambatan.
yaitu Rp 90,25 triliun atau menurun 3,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 93,58 triliun.

Menurut Budi, terhitung 60,5% dari Total Premi tersebut merupakan kontribusi dari Premi Bisnis Baru sebesar Rp 54,7 triliun dan mengalami perlambatan 8,8%, sementara 39,5% merupakan kontribusi dari Premi Lanjutan sebesar Rp 35,68 triliun, yang meningkat sebesar 5,8% dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu.

Perlambatan Premi Bisnis Baru menurut Budi dipengaruhi oleh melambatnya kinerja saluran distribusi bancassurance sebesar 16,8% dan saluran keagenan sebesar 8,6% dan masing-masing berkontribusi sebesar 50,8% dan 27,5%.

Pendapatan Premi Bisnis Baru yang berasal dari produk asuransi kesehatan memiliki kontribusi sebesar 5,9% dari keseluruhan Total Pendapatan Premi Bisnis Baru. Hal ini menunjukkan bahwa produk asuransi kesehatan tetap menjadi produk yang diminati oleh masyarakat Indonesia.

Total Pendapatan industri asuransi jiwa juga dipengaruhi oleh hasil investasi, meningkat tinggi, sebesar 373,4% menjadi Rp 22,84 triliun dibandingkan periode tahun lalu.

Perbaikan kinerja hasil investasi asuransi jiwa, kata Budi, dipengaruhi oleh kondisi pasar modal yang menguat, yaitu adanya penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal tahun.

Sementara Total Aset kuartal kedua 2019 meningkat 10,1% senilai Rp 550,38 triliun, dibanding pencapaian periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp. 499,96 triliun, tercatat selama kuartal kedua 2017 sampai dengan kuartal kedua 2019, Total Aset perusahaan asuransi jiwa mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 5,6%.

Dalam kesempatan tersebut Budi menyatakan komitmen AAJI dan seluruh anggotanya adalah memberikan pelayanan yang terbaik bagi para nasabah untuk membayarkan klaim, nilai tunai penyerahan polis, anuitas dan manfaat lainnya dengan cepat. “Untuk itu, kepatuhan dalam membayarkan klaim dan manfaat sesuai polis menjadi syarat utama,” tegas Budi

Total Klaim dan Manfaat yang dibayarkan oleh industri asuransi jiwa, pada kuartal kedua 2019 meningkat 8,21% atau sebesar Rp. 65,77 triliun, sementara di periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp. 60,78 triliun.

Sementara itu Ketua Bidang Marketing & Komunikasi AAJI Wiroyo Karsono memaparkan, klaim nilai tebus (Surrender), bertumbuh 3,7% dibandingkan tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp. 36,07 triliun, klaim ini memiliki proporsi terbesar di dalam Pembayaran Klaim dan Manfaat, yakni sebesar 54,8%”.

Klaim Penarikan Sebagian (Partial Withdrawal) meningkat sebesar 1,6% dibandingkan periode yang sama tahun 2018, menjadi Rp 4,58 triliun dan berkontribusi sebesar 13,3%.

Sementara, Klaim Akhir Kontrak memiliki kontribusi sebesar 12,4% dan mengalami peningkatan sebesar 1,0% dibandingkan dengan kuartal kedua 2018.

Wiroyo menuturkan, tingginya kenaikan pada klaim akhir kontrak menunjukkan bahwa semakin meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berasuransi dan berinvestasi dalam jangka panjang.

Selanjutnya, Klaim Kesehatan (medical), mengalami peningkatan 10,7% menjadi Rp. 5,22 triliun, hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya Klaim Kesehatan Perorangan sebesar 5,0% dan Klaim Kesehatan Kumpulan sebesar 15,5%. Proporsi dari Klaim Medical adalah 56,4% dari produk asuransi kesehatan kumpulan dan 43,6% berasal dari produk asuransi kesehatan individu.

Ketua Bidang Operasional & Perlindungan Konsumen Freddy Thamrin mengatakan, meningkatnya Jumlah Tertanggung diakibatkan adanya peningkatan dari Jumlah Tertanggung Kumpulan sebesar 16,1% dan Jumlah Tertanggung Perorangan sebesar 3,2%. :Kenaikan Jumlah Tertanggung, khususnya Jumlah Tertanggung Perorangan pada kuartal kedua 2019, menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat atas pentingnya asuransi jiwa semakin meningkat,” kata Freddy.

AAJI terus berusaha untuk tetap menjaga kepercayaan masyarakat dengan merekrut tenaga pemasaran yang handal dan berkualitas. Terkait tenaga pemasar, Fredy memaparkan, jumlah tenaga pemasar asuransi jiwa berlisensi mengalami perlambatan 0,9% menjadi 598.029 orang, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya berjumlah 603.605 orang, dimana 90,8% dari total tenaga pemasar tersebut berasal dari saluran keagenan. (hpr)