SURABAYA (Independensi.com) – Wakil Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana meminta Dinas Pendidikan Kota Surabaya memberikan edaran larangan aktifitas outbond diluar sekolah sementara.
Itu dikatakan Whisnu sebagai langkah antisipasi terhadap kondisi cuaca yang mulai memasuki musim penghujan. “Berjaga-jaga. Karena kondisi hujan deras, dikhawatirkan ada dampak pada alam,” katanya, Minggu (23/2).
Alasan lain, munculnya tragedi susur sungai Sempor di Yogyakarta menjadi perhatian banyak publik, termasuk Pemkot Surabaya.
“Saya juga prihatin dengan tragedi yang menimpa SMPN1 Turi. Untuk itu kami mengantisipasi. Lebih baik kalu agenda outbond diluar sekolah, terutama di alam ditunda dulu,” terang politisi PDI Perjuangan yang akrab disapa WS ini.
Oleh karena itu, menurut suksesor Tri Rismaharini dalam Pilwali Surabaya 2020 ini pihak sekolah untuk mengadakan seluruh kegiatan siswa agar tetap berada di lingkungan sekolah.
Tujuannya, agar pengawasan terhadap kegiatan itu lebih mudah dilakukan. “Dari sisi keamanan atau safety itu lebih bisa terjamin kalau masih berada di lingkungan sekolah,” ujar Whisnu Sakti yang juga Ketua Kwartir Cabang Pramuka Surabaya ini.
WS berharap, imbauannya itu diikuti oleh seluruh sekolah yang ada di Surabaya.
“Saya tidak ingin anak-anak kita yang ada di Surabaya harus terancam bahaya, makanya ini membutuhkan peranan banyak pihak, termasuk sekolah, keluarga dan Pemkot Surabaya sendiri,” tandas dia.