Jago Coffee Hadir di Tengah Tren Menjamurnya Bisnis Kopi Kekinian

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Bisnis startup minuman kekinian tak pernah henti-hentinya muncul ke permukaan. Merintis dari nol, tak sedikit yang sukses menjadi besar dengan puluhan bahkan ratusan outlet.

CEO Kopi Jago Yoshua Tanu mengatakan kopi keliling yang banyak ditawarkan sekarang hanya menawarkan harga murah karena yang dijual adalah kopi saset. Kopi Jago melihat masih ada peluang di peminat kopi keliling tapi dengan selera kualitas kopi yang baik.

CEO Jago Coffee Yoshua Tanu berharap pemerintah memperbanyak stasiun pengisian daya sepeda listrik. Hal ini lantaran penjualan kopi Jago Coffee menggunakan sepeda listrik keliling.

“Saat ini charging station kami hanya berada di daerah Kuningan. Dengan cuma di satu titik itu, jarak tempuh yang bisa dijangkau Jago Cart baru berkisar di radius 5 km,” ujarnya., Jakarta, Kamis (5/3/2020).

Jago Coffee hadir di tengah-tengah tren menjamurnya bisnis kopi kekinian dengan model bisnis penjualan kopi secara keliling menggunakan sepeda listrik.

Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menilai perlunya menyiapkan panduan terkait kendaraan listrik pribadi.

Ia ingin Pemerintah Daerah melalui koperasi dapat menyewakan sepeda listrik kepada para pedagang keliling untuk berjualan.

Indonesian Barista Champion 2020/ Master Trainer Jagopreneur Mikael Jasin.

Selain itu, Kemenhub mengatakan pemerintah sedang menggodok penyediaan charging station.

“Kami mendorong pedagang keliling untuk dapat menjajakan dagangannya dengan menggunakan sepeda listrik,” kata Menhub.

Bisnis startup minuman kekinian tak pernah henti-hentinya muncul ke permukaan. Merintis dari nol, tak sedikit yang sukses menjadi besar dengan puluhan bahkan ratusan outlet.

Satu lagi startup minuman kekinian yang kini muncul. Dia adalah Kopi Jago. Startup ini mengusung konsep unik, gerai mini kopi yang menawarkan minuman dengan cara keliling menggunakan sepeda listrik roda tiga yang didesain unik dan menarik.

Sebagai langkah awal dari inisiasi tersebut, Menhub menyerukan kepada pembuat kebijakan, untuk dapat menyiapkan panduan terkait kendaraan listrik pribadi.

Panduan penyusunan kebijakan itu, kemudian akan diserahkan ke Pemerintah Daerah untuk diterapkan. Setelah aturan selesai, diharapkan Pemerintah Daerah melalui koperasi dapat menyewakan sepeda listrik tersebut kepada para pedagang keliling untuk berjualan.

Sejalan dengan pembahasan tersebut, Kemenhub mendukung bisnis kopi Jago dengan menyediakan charging station yang saat ini sedang digodok pemerintah.

Yoshua Tanu mengaku sangat mengapresiasi dukungan Menhub karena keberadaan charging station akan sangat membantu kelangsungan UMKM ini.

“Satu sepeda Rp 45 juta sudah termasuk semua baterai, sepeda, alat-alat dan kopinya itu kita kasih awal untuk semingguan lah. (Target per hari) Kita enggak target tapi kita harus selalu memberitahukan ulang kalau ngejual rata-rata 45 cup itu bisa UMR, aman posisi aman itu,” tutur Yoshua.

Jago menawarkan model bisnis yang baru. Selain harga terjangkau yang ditawarkan, kopi Jago juga hadir dengan sejumlah inovasi berupa mobile coffee chain pertama di Indonesia untuk memberikan pengalaman baru bagi para pecinta kopi.

Mereka dapat merasakan kopi yang dibuat langsung di atas sepeda listrik.

Para pelanggan juga dapat memesan kopi melalui aplikasi dengan barista atau Jagopreneur yang akan mendatangi pemesan dengan sepeda listrik tersebut.

Menu kopi Jago ditawarkan dengan harga Rp 18.000 per cup agar terjangkau bagi masyarakat pecinta kopi.