Tim Piala Davis Indonesia. (Ist/Dwi Ari Setyadi)

Tim Indonesia Harus Menang

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Kendati menghadapi lawan yang cukup tangguh, yakni Kenya, tim Piala Davis Indonesia optimistis meraih kemenangan. Berbekal persiapan yang maksimal dan pengalaman mereguk kekalahan saat melawan Selandia Baru pada November lalu, skuat arahan Febi Widhiyanto ini siap tarung. Pertandingan antara Indonesia melawan Kenya di babak Play-off Grup II Dunia Piala Davis 2020 ini digelar di Stadion Tenis Gelora Bung Karno, Jakarta pada 6-7 Maret.

“Harus menang. Kalau tidak kita bisa terdegradasi ke Grup 3. Mudah-mudahan kita mendapat keuntungan sebagai tuan rumah,” kata Manajer tim Piala Davis Indonesia, Budi Martono seperti dikutip dari Antara, Kamis (5/3/2020).

Indonesia harus berhadapan dengan Kenya akibat menelan kekalahan 1-3 dari Selandia Baru pada pertandingan Grup 2 November silam. Sedangkan Kenya berhak bermain melawan Indonesia karena memenangi empat dari lima pertandingan Grup 3. Pemenang pertandingan itu akan mengamankan tempat di Grup 2, sekaligus akan berhadapan dengan tim yang kalah di Grup 1 pada September mendatang.

Untuk laga akhir pekan nanti, Indonesia menyiapkan tim berisi empat petenis yakni Christopher Rungkat, David Susanto, Rifki Fitriadi, dan petenis muda Gunawan Trismuwantara. Perihal masuknya petenis 17 tahun Gunawan, Budi mengatakan bahwa langkah tersebut merupakan strategi tim Indonesia setiap tahun. “Untuk petenis junior (Gunawan), itu buat pembinaan. Jadi si pemain punya pengalaman tampil di ajang besar,” kata Febi.

Tim Piala Davis Kenya (Ist)

Undian untuk pertandingan Piala Davis antara Indonesia melawan Kenya akan dilakukan pada Kamis (4/3). Di tim Kenya, mereka menyiapkan empat petenis yakni Ismael Changawa, Albert Njogu, Ibrahim Kibet, dan Kevin Cheruiyot yang dipimpin kapten Rosemary Owino.

Tak Cemas

Menyinggung merebaknya virus Corona yang menghantui masyarakat dunia, Rosemary mengaku pihaknya tidak cemas atas situasi yang ada. Dia malah memuji persiapan dan kesiapan tuan rumah cukup tanggap tentang virus tersebut, hingga membuat tim Kenya merasa aman dan nyaman. “Level kebersihan di sini sangat tinggi. Maka kami merasa aman,” kata Rosemary.

Tim Kenya datang ke Indonesia dengan modal semangat yang baik. Mereka sedikit lebih unggul dengan menduduki peringkat 63 dunia, sedangkan Indonesia berada di peringkat ke-65. Tetapi selain sebagai tuan rumah, tim Indonesia juga memiliki sedikit keuntungan lain, yakni pertandingan akan dimainkan di lapangan keras (hardcourt). Kenya sendiri lebih terbiasa bermain di lapangan tanah liat (clay).

Menyoal pemain lawan, Rosemary tetap mewaspadai kekuatan tim Indonesia yang kali ini akan diperkuat Christopher Rungkat. “Anda punya tim yang kuat. Kami datang untuk bertanding. Pada akhirnya kami akan bertemu di lapangan, siapa yang kuat itu yang menang,” ucapnya diplomatis.

Kenya akan memainkan pertandingan melawan Indonesia setelah mereka memenangi empat dari lima pertandingan Grup 3 Afrika tahun lalu, yakni Uganda, Mozambique, Aljazair, dan Benin. Kenya hanya kalah dari Namibia.

Piala Davis tahun ini menggunakan format baru yang mempertemukan tim-tim dari berbagai benua. Rosemary sendiri beranggapan format baru ini memberi lebih banyak keuntungan.

“Menurut saya ini merupakan keuntungan. Kami dapat bermain lebih banyak, kami bisa bermain dua kali dalam setahun. Sedikit sulit karena kami sekarang bermain di grup 2,” ujarnya. Dari sisi olahraga, kami sekarang punya lebih banyak kompetisi, dan lebih banyak event,” imbuhnya.

Pemenang pertandingan Indonesia melawan Kenya akan mengamankan satu posisi di Grup 2, untuk selanjutnya bermain melawan tim Grup 1 yang kalah pada September mendatang.