Ilustrasi. Penelitian tentang vaksin Corona. (Ist)

Belajar dari Covid-19, Bangsa Indonesia Harus Bersekutu dengan Sains

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Politisi Budiman Sudjatmiko mengatakan bangsa Indonesia belum mengalami Renaisans atau kebangkitan kembali berbasiskan ilmu pengetahuan atau sains.

Ia pun berharap, dengan epidemi virus Corona ini, Bangsa Indonesia bisa lebih menghargai sains.

“Bangsa kita belum mengalami Renaisans. Moga-moga seusai epidemi ini, kita bisa lebih menghargai sains untuk banyak hal. Mengatasi tantangan kesehatan, pendidikan, pekerjaan, lingkungan dll,” ujar Budiman di akun Twitternya, baru-baru ini.

Dengan menghargai sains, Budiman juga berharap bangsa Indonesia lebih bisa berpikir kritis dalam segala hal.

“Akhiri kebiasaan kita bergantung pada dogma. Berpikir kritis & analitis lah!” tegas Budiman.

Maka, Budiman pun menggagas penggunaan kecerdasan buatan untuk mengatasi permasalahan dalam dunia kesehatan.

“Karena itu serahkan pada Bioinformatika (penggunaan kecerdasanBuatan u/ mengidentifikasi & mengatasi problem2 kesehatan & tubuh manusia secara umum berbasis #DataRaksasa dengan kecepatan & ketepatan yang tinggi). Mesin Pembelajar (Machine Learning) menganalisisnya,” ungkap Budiman.

Budiman pun mengingatkan salah satu pesan Bung Karno, Proklamator kemerdekaan Indonesia. Dahulu, Bung Karno pernah berpesan agar Partai Politik bersekutu dengan ilmu pengetahuan.

“Bung Karno pernah berpesan: ‘Partai politik harus BERSEKUTU dgn ilmu pengetahuan (sains)!’. Saya ubah sedikit pesan proklamator kita ini: ‘Bangsa Indonesia harus BERSEKUTU DENGAN ILMU PENGETAHUAN !!'” ujar Budiman.

Terkait soal itu, Budiman pun mengingatkan bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberi perhatian sangat besar pada penguasaan sains. Hal itu tampak dari usul Megawati agar 5 persen dari APBN digunakan bagi riset dan pengembangan sains.

“Kebetulan Ketum PDI_Perjuangan, bu Mega, sudah sampaikan usul 5% APBN untuk dana riset & pengembangan sains teknologi. Tergantung kesepakatan dengan partai-partai lain,” ujarnya.