Walikota Pekanbaru Firdaus MT

Pemko Pekanbaru Akan Berlakukan Jam Malam

Loading

PEKANBARU (Independensi.com) – Pemerintah Kota Pekanbaru berencana akan memberlakukan jam malam di wilayah Kota Pekanbaru. Hal ini dilakukan untuk membatasi ruang gerak masyarakat, yang saat ini dinilai masih belum mematuhi pentingnya tetap dirumah dalam menerapkan social distancing.

Dalam dua pekan terahir, masih ada masyarakat yang keluar rumah hingga tengah malam, padahal di Pekanbaru sudah ditetapkan dalam status tanggap darurat bencana non alam covid-19.

Pengamatan kami dilapangan, disaat ada warga yang mengidap sakit corona positif, masyarakat takut dan berkurang keluar rumah. Namun begitu di informasikan bahwa yang positip corona itu sudah sembuh dan telah dikembalikan kerumahnya, masyarakat malah keluar.

Sepertinya ada dipikiran masyarakat bahwa wabah virus corona itu tidak apa-apa, karena bisa disembuhkan. Untuk itu agar penyebaran covid-19 bisa terputus, perlu diberlakukan jam malam, salah satu cara dalam membatasi ruang gerak masyarakat agar tidak keluar rumah, kata Firdaus MT, Walikota Pekanbaru kepada wartawan di Pekanbaru, Sabtu, (4/3/2020) pagi.

Sebagaimana diketahui, jumlah masyarakat Pekanbaru yang terkait dengan covid-19 masih tinggi. Hingga Jumat (3/4/2020) jumlah orang dalam pemantauan (ODP) berada diangka 1.289 orang, bertambah 373 orang dari sehari sebelumnya.

Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 56 orang, bertambah dua orang dan positif covid-19 sebanyak 3 orang dirawat dan satu orang sembuh. Di Pekanbaru ada beberapa kecamatan yang jadi perhatian, antara lain Tampan, Bukit Raya dan Tenayan Raya.

Tiga kecamatan teratas penyumbang ODP, PDP dan pasien positif terbesar. Ketiga kecamatan ini kesadaran masyarakatnya masih rendah.

Hebat! Indonesia Sukses Loloskan Resolusi PBB Perdana Soal Atasi Covid-19

Di lapangan saat saya keliling kata Firdaus, terlihat sampai jam 12 malam masyarakat masih kongkow-kongkow, warung internet (warnet) masih saja beroperasi padahal sudah diminta untuk tutup sementara, banyak yang bermain di warnet.

Dengan pertimbangan itu kami ambil kebijakan, harus membatasi ruang gerak masyarakat dengan memberlakukan jam malam.

Kami berharap kesadaran masyarakat semakin baik dan bisa dipahami. Bilamana langkah ini juga belum membuat paham hingga eskalasi bertambah, tentunya tidak hanya jam malam. Bisa ke tahap pembatasan sosial berskala besar.

“Segera akan kami bahas, mungkin bisa besok atau ahad malam akan mulai diberlakukan. Semua akan melihat eskalasi angka ODP, PDP dan Positif ,” ujar Firdaus.

Ditempat terpisah, Aidil Amri Ketua Fraksi Demokrat di DPRD Kota Pekanbaru mendukung rencana Pemko Pekanbaru dalam memberlakukan jam malam sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Bahkan bilamana pemberlakuan jam malam masih dianggap belum memutus mata rantai penyebaran virus mematikan itu, Pemerintah Kota Pekanbaru bisa mengeluarkan kebijakan mengkarantina wilayah dari keluar masuknya orang-orang dari dan ke Pekanbaru.

Untuk itu saya mengajak serta menghimbau kepada seluruh masyarakat Pekanbaru khususnya, agar tidak menganggap remeh wabah corona.

Saya minta masyarakat untuk tetap waspada dengan tetap menuruti anjuran pemerintah, seperti larangan berkumpul, jaga jarak aman, sering cuci tangan lewat air yang mengalir dan selalu menjaga kebersihan.

“Patuhi jika ingin selamat dari corona,”tegasnya. (Maurit Simanungkalit)