Yusnan hana berbaring di tempat tidur karena tidak ada biaya berobat ke rumah sakit

Yusnan 7 Tahun Terbaring Sakit Stroke Tidak Pernah Dapat Bantuan Pemerintah

Loading

RENGAT (Independensi.com) – Hidup itu penuh misteri. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi hari esok. Ada yang mengalami kehidupan penuh gejolak, didera masalah dan persoalan hidup, sakit penyakit  dan lain lain.

Situasi buruk itu pula yang dialami Yusnan, seorang warga Dusun Serangge Pabrik, Riau sekitar tujuh tahun silam. Separti mimpi di siang bolong Yusnan tiba-tiba jatuh terkulai dan mengalami sakit stroke.

Apa yang terjadi ketika itu tentu saja jauh dari harapan Yusnan. Siapapun tidak pernah berfikir mengalami sakit, apalagi menderita sakit stroke. Tapi kenyataan itulah yang dialami oleh Yusnan yang hingga hari ini terbaring sakit di tempat tidurnya yang sudah usang.

Yusnan ditemui wartawan Independensi.com dirumah adik iparnya, Bapak Aman Sari di Dusun Serangge Pabrik, Desa Punti Kayu, Kecamatan Batang Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu – Riau.

Bapak Yusnan tak dapat berbicara dan hanya merintih kesakitan.

“Yusnan adalah abang ipar saya, karena sakit demam, dia disini dalam satu hari ini, Yusnan 7 tahun sakit stroke dan sangat memprihatinkan” ujarnya, Selasa malam (5/5/2020).

Aman menjelaskan bahwa Yusnan tak ada biaya untuk pengurusan perpanjangan KTP karena kondisi kesehatan yang tak memungkinkan. Yusnan sudah tujuh tahun menderita sakit stroke dan tidak berobat ke rumah sakit karena tidak ada biaya.

“Tak ada lagi KTP nya, sudah 7 tahun sakit stroke dan tidak memungkinkan karena kondisi kesehatan. Yusnan penduduk asli di Desa Punti Kayu” ujar Aman meyakinkan status kependudukan Yusnan.

Menurut Aman, bahwa Yusnan selama sakit 7 tahun ini tak pernah didata oleh Pemerintah Desa dan tidak pernah dapat bantuan.

“Yusnan tidak pernah didata dan tidak pernah dapat bantuan dari Pemerintah, harapan saya, semoga Yusnan dapat bantuan Pemerintah yang kini kondisinya  sangat memprihatinkan” ujarnya.

Sementara itu, saudara Yusnan yaitu Bapak Amat Sari mengakui bahwa saudaranya itu sudah sakit tujuh tahun mengidap sakit stroke dan hidup sendiri.

“Adik saya sudah tujuh tahun menderita sakit stroke dan hidup dirumahnya sendiri, karena ada demamnya saat ini Yusnan ini numpang dirumah adik iparnya. Setahu saya tak pernah dapat bantuan dari Pemerintah ujarnya. (Mangasa Situmorang)